Tingkatkan Partisipasi Pemilih Menjadi Tantangan KPU Jelang Pilgub Jateng 2018

Semarang, Idola 92.6 FM – Meningkatkan partisipasi pemilih menjadi salah satu tantangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah jelang gelaran pemilihan gubernur (pilgub) tahun 2018. Ketua KPU Jawa Tengah Joko Purnomo mengatakan, sejak Pilgub 2008 hingga Pilgub 2013 keterlibatan masyarakat pemilih menggunakan hak masih lebih rendah dibanding pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di masing-masing kabupaten/kota se Jawa Tengah.

“Masih rendahnya angka partisipasi pemilih di gelaran pilgub dimungkinkan karena daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan provinsi belum teredukasi politiknya. Bahkan, di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah angka partisipasi pemilihnya masih sedikit di atas 60 persen,” kata Joko Purnomo, Jumat (3/11/2017).

Oleh karena itu, menurut Joko, diperlukan adanya pemahaman bersama dengan melibatkan masyarakat dan partai politik (parpol) bahwa Pilgub Jateng merupakan kerja sama. Apabila Pilgub Jateng 2018 sukses, maka tercipta kondisi yang aman dan damai.

KPU saat ini sedang berupaya meningkatkan partisipasi pemilih. “Maka, ada yang namanya Rumah Pintar Pemilu. Kalau ditarget nasional, ya angka partisipasinya 77,5 persen. Tapi di Jateng, bisa 60 persen lebih saja itu sudah sangat bagus. Saya juga minta media ikut berperan, dalam kaitannya pendidikan politik,” ujar Joko.

Joko menjelaskan, terkait dengan peta kerawanan di Pilkada Serentak 2018 mendatang, pihaknya tidak melakukan pendataan. Karena, tingkat kerawanan pemilu itu selalu muncul. Dia berharap, pada Pilgub Jateng 2018 mendatang seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih bisa datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Sehingga, pada pilgub kali ini angka partisipasinya bisa lebih baik dari sebelumnya. (bud/her)

Artikel sebelumnyaGenerasi Milenial Kurang Minati Politik, Ada Apa?
Artikel selanjutnyaBPBD Jateng Ingatkan Pemda Relokasi Warga Yang Berada di Daerah Rawan Bencana