Semarang, Idola 92.6 FM – Setiap orang sekarang tidak boleh membedakan, antara orang normal dengan penyandang disabilitas. Pernyataan itu dikatakan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, usai menyaksikan pemberian bantuan kaki palsu dari Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) kepada 31 orang difabel di Sekretariat P3D Jalan Anjasmoro III Nomor 29 Karangayu, Semarang Barat, Senin (13/11) pagi.
Oleh karena itu, lanjut Hendi, dunia pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan tidak boleh menolak para penyandang disabilitas untuk mendapatkan haknya sebagai masyarakat Kota Semarang.
“Tidak boleh ada jurang pemsah antara yang penyandang difabel dengan orang normal. Kita bicaranya tidak ada pemisah, tapi sudah bicara tentang prestasi dan intelektualitas tidak lagi bicara soal kekurangan fisik. Di dunia luar sana banyak orang sukses yang merupakan penyandang disabilitas,” kata Hendi.
Lebih lanjut politikus PDIP itu menjelaskan, yang sekarang sedang diusahakan adalah kaum disabilitas bisa bekerja dan diterima bekerja di perusahaan atau pabrik. Para pengusaha diimbau untuk bisa memekerjakan kaum difabel di perusahaannya, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (bud)