13 Sahabat Difabel Buat Buku Kidung Harapan Menembus Batas

Adi Gunawan
Adi Gunawan salah satu difabel yang ikut menulis buku Kidung Harapan Menembus Batas.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sebanyak 13 sahabat difabel di sejumlah kota di Indonesia, mencurahkan kisah hidupnya lewat buku berjudul Kidung Harapan Menembus Batas. Para sahabat difabel itu menyandang keterbatasan tuna netra, disabilitas intelektual hingga autism spectrum disorder.

Pendiri Institut Adi Gunawan di Malang, Jawa Timur, Adi Gunawan yang juga menyandang tuna netra mengatakan buku itu didedikasikan untuk membantu para penyandang disabilitas. Tidak hanya penyandang tuna netra, tetapi juga keterbatasan lainnya.

Adi menjelaskan, buku itu menceritakan berbagai kisah hidup para penyandang disabilitas yang terus berjuang untuk bisa sejajar dengan masyarakat lainnya. Selain itu, buku tersebut juga memuat kisah pendampingan orang tua untuk terus menyemangati buah hatinya menjadi orang yang mandiri dengan keistimewaannya.

Menurutnya, buku Kidung Harapan Menembus Batas itu bisa terwujud berkat kerja sama dengan Yayasan Setara yang merupakan mitra dari UNICEF.

“Dan ini menjadi kesempatan yang sangat luar biasa, di mana kami boleh berbagi cerita dan berbagi pengalaman hidup kami. Bahkan, kami boleh berbagi perjuangan kami terkait dengan kehidupan ini. Dan itu menjadi sebuah harapan kita semua bagaimana perjalanan kami kaum disabilitas dalam menjalani kehidupan. Sehingga, kami dapat menembus batas keterbatasan itu agar dapat menginspirasi banyak orang khususnya bagi penyandang disabilitas dan keluarga serta masyarakat pada umumnya untuk bersama menikmati kehidupan yang setara,” kata Adi dalam sesi webinar tentang Kidung Harapan Menembus Batas, kemarin.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, melalui buku kisah hidup para disabilitas bisa membuka cakrawala semua penyandang difabel untuk terus berkarya lewat keterbatasan. Sehingga, tidak hanya bisa mandiri tetapi juga mampu memberi inspirasi bagi kelompok disabilitas lainnya. (Bud)