Kick Off Kampanye Pemilu Raya 2019 Dimulai, Bagaimana Menjaga Keteduhan Suasana Ini dari Awal hingga Akhir?

Semarang, Idola 92.6 FM – Hari Minggu 23 September 2018 merupakan hari pertama dimulainya kampanye untuk pemilu serentak 17 April 2019. Pemilu untuk presiden serta DPR dan DPRD. Masa kampanye itu bisa dikatakan relatif lama : dari 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Hampir 6 bulan bangsa ini akan disuguhi kegiatan dan janji kampanye baik janji kampanye pemilu presiden, kampanye calon anggota DPR, DPRD, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), maupun kampanye partai politik.

Pemilu 17 April 2019 adalah pemilu 5 kotak: memilih presiden-wakil presiden, anggota DPR, DPD, serta DPRD Provinsi, kabupaten dan kota. Dalam format pemilu demikian bisa dibayangkan isu kampanye yang akan mengemuka dan sangat beragam. Selain partai politik akan memperjuangkan calon presiden dan wakil presiden agar terpilih, mereka pun harus memikirkan bagaimana partai politik pengusung bisa menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Partai politik yang gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen tidak bisa mengirimkan wakilnya ke DPR.

Kita berharap situasi dalam masa kampanye selama 6 bulan ke depan tetap bisa terjaga.Pemerintah pun tidak boleh kehilangan konsentrasi untuk mengatasi masalah, khususnya ekonomi yang menuntut konsentrasi pennuh untuk penanganannya. Sejumlah menteri yang menjadi calon anggota legislative harus bisa membagi waktu antara tugas di pemerintahan dan tugas kampanye.

Lantas, kick off kampanye Pemilu Raya 2019 telah dimulai sejak Minggu kemarin. Nah, apa kunci agar berlangsungnya kampanye selama 6 bulan ke depan ini berlangsung dengan teduh, khidmat dan bermanfaat sebagai pendidikan politik bagi publik? Kemarin KPU menginisiasi deklarasi kampanye damai bagi para peserta pemilu. Seberapa signifinak sebenarnya acara deklarasi kampanye damai semacam ini? Hal krusial apa yang mesti menjadi prioritas pemerintah untuk diantisipasi? Berkaca pada Pilpres lima tahun lalu, pelajaran apa yang bisa kita petik—karena 2 capres yang saat ini berkontestasi adalah sama seperti tahun 2014 silam? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu Radio Idola Semarang mewawancara Pengamat Politik dari UGM Yogyakarta Wawan Mas’udi, Ph.D. [Heri CS]

Berikut wawancaranya:

Artikel sebelumnyaSiti Mariam, Mantan TKW Yang Memberdayakan Melalui Taman Bacaan
Artikel selanjutnyaMencari Terobosan Memperbaiki Kualitas Pendidikan SMK