Masih Buruk, Pengembang Cari Strategi Baru Untuk Gairahkan Pasar

Semarang, Idola 92.6 FM – Ketua Property Expo Semarang Dibya Hidayat mengatakan penjualan perumahan atau properti di Kota Semarang kian merosot, di setiap pameran yang diadakan. Pameran terakhir di Atrium Mal Ciputra pada 23 September 2018 kemarin saja, hanya mencatatkan penjualan sebanyak 17 unit dari target penjualan 60 unit.

Kondisi pasar sekarang ini, jelas Dibya, belum bisa dikatakan stabil atau menunjukkan kenaikan. Bahkan, di setiap ajang pameran properti hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan.

Menurutnya, kondisi sekarang bisa jadi karena situasi politik dalam negeri yang memasuki tahun politik. Ditambah lagi, nilai tukar Rupiah dengan Dollar Amerika Serikat masih melemah.

Dibya menjelaskan, banyak calon konsumen yang kemudian memilih menunda pembelian rumah. Baik untuk ditempati atau sebagai bisnis investasi.

Oleh karena itu, para pengembang akan berupaya lebih keras lagi untuk bisa menaikkan dan menggairahkan pasar properti di Semarang.

“Kami nanti akan lebih intens dengan perbankan untuk membuat sesuatu program yang lebiih menggairahkan market. Meskipun LTV-nya sudah dikendurkan. Mungkin akan lebih banyak ke intensif, bisa provisi, administrasi bukan hanya gimmck. Harus berupa suatu diskon yang riil. Intinya kemudahan-kemudahan bagi calon konsumen. Sehingga, marketnya harus digairahkan,” kata Dibya, Selasa (25/9).

Dibya lebih lanjut menjelaskan, menurunnya penjualan atau permintaan rumah juga berpengaruh pada sektor penyaluran kredit perbankan. Karena, keduanya mempunyai hubungan yang sama.

“Kalau penjualan rumah turun, tentu saja pengajuan kredit KPR juga turun,” tandasnya. (Bud)