Mengatasi Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat

Semarang, Idola 92.6 FM – Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 5,3 persen, sedikit lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,4 persen. Lembaga keuangan dunia tersebut pekan lalu menyebut, pertumbuhan ekonomi Negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur dan Pasifik tahun ini kuat, yaitu rata-rata 6,3 persen. Perkiraan Bank Dunia itu sejalan dengan prediksi Bank Pembangunan Asia yang sudah diumumkan sebelumnya.

Meski demikian, secara bersamaan Bank Dunia juga mengingatkan perlunya kesiapan menghadapi ketidakpastian keuangan dan perdagangan global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berasal dari investasi sebesar sebesar 5,1 persen dan konsumsi rumah tangga sebesar 6 persen. Pertumbuhan tersebut berada di bawah rata-rata pertumbuhan negara-negara berkembang lain. Lebih rendahnya perkiraan pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lain di kawasan menjadi pertanda perlunya semua bekerja keras dan tulus bersama-sama.

Lantas, mengurai pertumbuhan ekonomi yang melambat, bagaimana upaya mengatasinya? Apa sesungguhnya faktor pemicu melambatnya pertumbuhan ekonomi kita? Terobosan apa yang diperlukan untuk mengatasi hal ini?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Prof Mohammad Ikhsan dan Direktur Institute for development of Economics and finance (INDEF) Enny Sri Hartati. [Heri CS]

Berikut diskusinya: