PBNU Minta Kadernya Jadi Garda Terdepan Tolak Hoax

Semarang, Idola 92.6 FM – Memasuki tahapan kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, harus diwaspadai banyaknya informasi yang tidak akurat atau hoax di jejaring media massa. Hal itu dikatakan Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Takmir Masjid Abdul Manan Ghani, di sela kaderisasi takmir masjid dan dakwah dari berbagai kabupaten di seluruh wilayah Indonesia di Gedung Diklat BKK, Rabu (26/9).

Menurutnya, PBNU mempunyai kewajiban untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang informasi-informasi hoax yang beredar di media sosial. Sehingga, para kader Nahdlatul Ulama (NU) yang sebagian besar menjadi takmir masjid atau sebagai khatib di lingkungannya masing-masing, bisa memberikan informasi yang benar kepada warganya.

Abdul Manan menjelaskan, dengan memberikan pemahaman tentang ciri-ciri berita hoax, maka kader NU di daerah bisa menangkal dan tidak ikut terpancing atau menjadi pelaku penyebaran.

“Informasi hoax kan kemudian dikroscek dulu, berita itu benar atau salah. Bisa ke PCNU cabang, bisa ke PWNU kalau cabang tidak tahu dan tanya ke tingkat atasannya hingga ke PWNU kalau memungkinkan,” kata Abdul Manan.

Abdul Manan lebih lanjut menjelaskan, para kader NU di daerah juga diharapkan bisa memberikan kesejukan kepada masyarakat lewat informasi yang bermanfaat. Sehingga, di masa tahun politik tidak terjadi perpecahan dan kader NU bisa menjadi pemersatu umat.

“Mari kita jadikan tahun politik sebagai wahana mencari calon pemimpin, bukan malah saling menjatuhkan dan mengasingkan,” tandasnya. (Bud)