Penambang Pasir Merapi Mengeluh ke Ganjar Soal Lahan Tambang Rakyat

Magelang, Idola 92.6 FM – Calon Gubernur (Cagub) Ganjar Pranowo mengatakan persoalan alokasi lahan tambang rakyat, menjadi keluhan yang disampaikan Merapi Trans Community atau paguyuban sopir truk pengangkut dan penambang pasir, di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang kepada dirinya saat bertemu.

Menurutnya, untuk tambang rakyat perlu adanya pengaturan soal batasan areal yang jelas. Mana yang boleh ditambang dengan alat berat, dan mana boleh ditambang dengan alat tambang tradisional.

Ganjar menjelaskan, pengaturan batasan tersebut juga diperlukan untuk memberikan keselamatan dan keamanan kepada para penambang tradisional. Di samping, untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga, lingkungan sekitar tidak cepat rusak.

Sedangkan untuk persoalan tarif pajak yang dinilai tinggi, jelas Ganjar, perlu dibicarakan dengan pemerintah daerah setempat. Sebab, pajak sebenarnya sudah ditentukan daerah masing-masing. Sementara pemprov, tidak pernah menentukan jumlahh nominal pajak retribusi.

Dirinya berjanji, akan membantu berbicara dengan dinas terkait, agar aturan yang ada bisa didiskusikan dan terbuka hitungannya.

“Yang diinginkan para penambang yang ada di Srumbung adalah bisa mendapatkan hak untuk mengelola semacam tambang rakyat. Sebab, para penambang tradisional ini merasa kalah dengan yang modern. Kalau mereka bisa mendapatkan itu, harapannya bisa cari makan. Dan satu lagi, mereka memint bahwa ada tarif pajak yang diberikan naiknya terlalu tinggi. Ini kita akan pertemukan dengan Dinas ESDM provinsi,” kata Ganjar di Magelang.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, baik penambang dan pemerintah daerah memang sudah seharusnya duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sementara itu, Ketua Merapi Trans Community Nida Nur Affandi menambahkan, sudah sejak lama pihaknya mengurus dua persoalan tersebut. Namun, belum ada solusi dan merasa diping-pong. (Bud)