14 Kabupaten di Jateng Terdampak Kekeringan

Warga Balerante Klaten antre air bersih hasil sumbangan dari Pemprov Jateng, kemarin.

Semarang, Idola 92.6 FM – Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sudaryanto mengatakan ada 14 kabupaten/kota sudah melaporkan kekurangan air bersih, dan baru empat kabupaten yang meminta bantuan ke provinsi. Keempat kabupaten itu adalah Boyolali, Temanggung, Klaten dan Pati.

Menurutnya, keempat kabupaten itu sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya.

Sudaryanto menjelaskan, bagi kabupaten/kota yang memang dana tanggap daruratnya sudah habis atau kurang bisa mengajukan permohonan ke BPBD Jateng. Permohonan bantuan air bersih itu diajukan bupati/wali kota setempat, dan ditujukan kepada gubernur Jateng.

“Diprediksi BMKG kan ada 31 kabupaten/kota, 360 kecamatan dan 1.259 desa. Yang minta air ada 10 kabupaten/kota, dan sekarang sudah bertambah menjadi 14 kabupaten/kota. Ada Blora dan Grobogan, itu di antaranya. Provinsi Jawa Tengah pada tahun ini kan menganggarkan Rp320 juta untuk seribu tangki, tapi sampai hari ini baru ada empat yang minta bantuan. Boyolali, Temanggung, Klaten dan Pati,” kata Sudaryanto, Jumat (12/7).

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan siap membantu kabupaten/kota yang memang kesulitan menyalurkan air bersih kepada warganya karena kekurangan dana tanggap darurat.

Bahkan, pemprov akan mengupayakan penyedotan sumber air bersih di daerah yang dilanda kekeringan sebagai langkah jangka panjang mengatasi kekeringan di wilayah tersebut.

“Silakan desa yang memang langganan kekeringan dan ada sumber mata air tapi kesulitan menariknya, bikin proposal diajukan ke provinsi. Dihitung berapa biayanya, nanti biar gubernur dan bupati yang ngurus,” ujar Ganjar di sela penyaluran air bersih bagi warga Balerante, Klaten, kemarin. (Bud)

Artikel sebelumnyaGanjar Prihatin Masih Ada Warga Klaten BAB di Sungai
Artikel selanjutnyaJateng Perlu Sistem Informasi Pembinaan Atlet