Dermaga Sandar Penuh Endapan Lumpur, Asosiasi Maritim Pelabuhan Minta Segera Dikeruk

Semarang, Idola 92.6 FM – Wakil Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Maritim Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ari Wibowo mengatakan dermaga sandar di pelabuhan penuh dengan endapan lumpur, sehingga menyulitkan kapal-kapal besar merapat.

Menurutnya, kondisi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang berbeda dengan pelabuhan lainnya di Pulau Jawa semisalnya Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Salah satu perbedaannya adalah mengenai persoalan endapan lumpur, yang terbawa aliran air dari daerah pegunungan.

Idealnya, jelas Ari, dermaga sandar di pelabuhan untuk bisa disandari kapal besar kedalamannya adalah 12 meter. Sedangkan dermaga sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang hanya sembilan meter, dan penuh endapan lumpur.

Oleh karena itu, jelas Ari, pihaknya meminta kepada pemangku kebijakan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk bisa melakukan pengerukan secara rutin di dermaga sandar.

“Kendala kita dengan air rob di pelabuhan, dan endapan lumpur. Meski sudah diupayakan KSOP dan Pelindo Tanjung Emas, tapi belum efektif dan masih sering terjadi. Oleh karena itu harus dikeruk secara kontinyu. Sekarang kan minus sembilan meter, untuk kapal-kapal besar seharusnya minus 12 meter,” kata Ari di sela halal bihalal dengan pelaku usaha pelabuhan di Patra Convention and Hotel Semarang, Selasa (25/6).

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, pihaknya akan mendorong KSOP dan Pelindo III Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk bisa mendengarkan aspirasi dari pelaku usaha maritim di Jawa Tengah. Terutama, yang berkaitan dengan upaya mendongkrak perekonomian melalui jalur laut.

“Semuanya mau untuk duduk satu meja, rembukable terkait dengan hal-hal memajukan wilayah Pelabuhan Tanjung Emas. Saya yakin dan optimistis, Tanjung Emas sesuai namanya akan mampu menyalip Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Jadi, ada sebuah optimisme tinggal promosi, marketing dan juga upaya mendorong pengusaha Jawa Tengah memakai Pelabuhan Tanjung Emas,” ucap Hendi. (Bud)