Mencari Sosok Paripurna Pimpinan KPK

Semarang, Idola 92.6 FM – Kamis 4 Juli 2019, masa pendaftaran calon pimpinan KPK periode 2019-2023 telah berakhir. KPK menghadapi tantangan yang kian berat karena korupsi seolah menjadi penyakit akut yang merasuk ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Sehingga, dibutuhkan sosok pimpinan yang mumpuni, berintegritas dan independen. Dan—jika ada sosok yang paripurna seperti “Malaikat”—sehingga tak lagi silau pada uang, materi dan tak tergoda bujuk rayu.

Hingga Kamis, sebanyak 348 orang telah mendaftar seleksi calon pimpinan KPK. Mereka berasal dari berbagai latar belakang antara lain: pengacara, dosen, anggota Polri, pegawai KPK, jaksa, komisioner KPK, hingga hakim. Setelah pendaftaran ditutup, tim Pansel akan melakukan seleksi tahap awal. Hasil seleksi tahap awal akan diumumkan pada 11 Juli 2019.

Busyro Muqoddas, Ketua KPK periode 2010-2011.

Ketua KPK periode 2010-2011 Busyro Muqoddas mengingatkan, pimpinan KPK ke depan harus diisi oleh orang-orang professional yang independen. Hal ini menjadi syarat mutlak untuk menciptakan pimpinan KPK yang berintegritas dalam memberantas korupsi.

Lantas, seleksi calon pimpinan KPK, mengindikasikan kesungguhan kita dalam memerangi korupsi– lalu, apa hal-hal yang perlu diperhatikan? Sosok seperti apa calon pimpinan KPK yang ideal? Apa pula sesungguhnya tantangan KPK ke depan?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Mokhammad Najih, PhD (pengamat hukum dan dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang); Bibit Samad Rianto (Mantan Wakil Ketua KPK/ Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK)); dan Adnan Topan Husodo (Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW). (Heri CS)

Berikut diskusinya: