Pemprov Jateng Siap Gelar Kongres Sampah dan Harap Masalahnya Bisa Selesai

Semarang, Idola 92.6 FM – Kongres sampah yang baru kali pertama digelar di Indonesia, menjadi ajang untuk memecahkan permasalahan sampah di sejumlah daerah. Terutama, sampah-sampah plastik yang menjadi persoalan utamanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan jumlah sampah yang ada di provinsi ini per tahun bisa mencapai 5,7 juta ton, atau setara dengan 15.671 ton per harinya. Sedangkan secara nasional, total sampah yang dihasilkan mencapai 67 juta ton per tahun.

Ganjar menjelaskan, sampah organik yang dihasilkan masyarakat masih mendominasi dengan 60 persen. Sisanya 15 persen sampah plastik, dan produk sampah lainnya 25 persen.

Menurutnya, dengan potensi sampah yang dihasilkan per tahunnya itu harus ada upaya penyelesaiannya. Tidak hanya soal mengolah sampah, tapi juga pengurangan sampah plastik.

“Saya berharap, nanti akan ada keluaran dari kongres sampah. Perilaku harus berubah, perlu regulasi kalau kita terapkan progresif. Harus ada banyak rencana untuk sampah. Teknologi-teknologi sampah yang mestu ada kalau melihat karakter kita. Banyak yang organik dibuat pupuk. Untuk panitia kongres sampah, saya minta melakukan sistematisasi. Saya berharap, ada orang-orang yang di hulu berbicara dan tokoh agama serta budayawan ikut berbicara,” kata Ganjar, Rabu (9/10).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan pelaksanaan kongres sampah yang dilakukan pada 12-13 Oktober 2019 di Kabupaten Semarang bisa mengidentifikasi dan mengeluarkan keputusan terkait permasalahan sampah. Bahkan, perusahaan-perusahaan besar juga bisa terlibat untuk ikut mengolah sampah yang dihasilkannya.

“Yuk kita buat konsensus building, membangun kesepakatan bersama bagaimana mengelola sampah. Yuk ngumpul kabeh, ngomongo. Semua yang punya pengalaman soal itu kita libatkan, termasuk pabrikan,” jelasnya.

Diketahui, kongres sampah melibatkan 1.500 orang dari seluruh provinsi di Indonesia. Meliputi aktivis sampah, pemerintah hingga akdemisi. Kongres sampah diharapkan bisa menjadi agenda rutin tahunan, dan persoalan sampah tertangani dengan baik. (Bud)