Tangkal Paham Radikalisme, UPGRIS Bekali Mahasiswa Pendidikan Karakter

Rektor UPGRIS Muhdi secara simbolis memasukkan uang dalam celengan sebagai penanda gerakan menabung, Selasa (17/9).
Rektor UPGRIS Muhdi secara simbolis memasukkan uang dalam celengan sebagai penanda gerakan menabung, Selasa (17/9).

Semarang, Idola 92.6 FM – Paham radikalisme diyakini menyusup melalui pengajaran pendidikan di sekolah, dan membuat kalangan pendidikan mudah terpapar paham radikalisme. Sehingga, tidak heran jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut jika ada kepala sekolah di provinsi ini yang terpapar paham radikalisme.

Rektor UPGRIS Muhdi mengatakan lembaganya sebagai pencetak calon guru, juga mempunyai peran dalam membentengi dari paham radikalisme. Salah satunya, dengan penanaman pendidikan karakter kepada para mahasiswa.

Muhdi menjelaskan, pendidikan karakter diberikan kepada mahasiswa sejak kali pertama masuk di bangku perkuliahan. Para staf pengajar dan pendidik mempunyai tugas, untuk membekali mahasiswa dengan pendidikan karakter yang kuat.

Menurutnya, dengan pendidikan karakter yang berbasis pada religius nasionalis dan nasionalis religius ini diharapkan mahasiswa nantinya tidak mudah terpapar terhadap paham radikalisme.

“Religius yang nasionalis dan nasionalis yang religius. Berangkat dari ini, UPGRIS menerjemahkan dalam bentuk pendidikan karakter. Pendidikan karakternya adalah nasionalis yang religius. Hal itu dimasukkan dalam perkulihan atau kehidupan sehari-hari. Sehingga, tidak terjebak pada paham radikalisme,” kata Muhdi, Selasa (17/9).

Muhdi lebih lanjut menjelaskan, pihaknya juga terus memberikan edukasi kepada para mahasiswanya sikap saling toleransi terhadap sesama. Sebab, di kampus UPGRIS juga banyak mahasiswa dari beragam latar belakang suku dan agama.

“Mahasiswa ini saling membaur dan bertoleransi dengan mahasiswa lainnya dari berbagai daerah dan agama. Kita berikan pendidikan EQ dan SQ yang seimbang kepada mereka,” jelasnya.

Muhdi juga berharap, pendidikan karakter yang diterima mahasiswa selama di bangku kuliah dibawa hingga ke dunia kerja dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. (Bud)