Semarang, Idola 92.6 FM – Pendidikan karakter memiliki korelasi dengan peningkatan literasi dan numerasi. Kecakapan akademik siswa di sekolah itu, berhubungan dengan karakter siswa. Sehingga, pendidikan di sekolah semestinya tak hanya memastikan agar siswa mampu menguasai kompetensi dasar, tetapi juga mesti membangun karakter baik dalam diri siswa.
Saat ini, masih terjadi salah persepsi soal pendidikan karakter. Guru masih menganggap pendidikan karakter hanya bertujuan untuk moral. Padahal, pendidikan karakter tak hanya melulu soal moral. Hal itu tecermin dari hasil Asesmen Nasional 2021 yang menyurvei karakter siswi, terkait enam nilai Profil Pelajar Pancasila. Hasilnya, aspek yang paling menonjol, yakni:Â iman, takwa, dan akhlak mulia, serta kreativitas. Akan tetapi, untuk nalar kritis masih rendah, seperti juga kebinekaan global dan kemandirian. Padahal, pendidikan karakter harus mampu membentuk karakter baik siswa untuk moral dan performa sehingga siswa menjadi sosok yang baik dan cerdas.
Lantas, bagaimana menguatkan pendidikan karakter siswa di sekolah mengingat pendidikan karakter juga berkorelasi dengan kecakapan akademik?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, di antaranya: Dr Jejen Musfah, M.A (Wasekjen PB PGRI) dan Prof Djohan Yoga (Instruktur International Character Education Certified Trainer). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya:
