TPID Jateng Sediakan 4 Ribu Paket Sembako di Pasar Murah

Kepala KPw BI Jateng Soekowardojo dan Asisten Perekonomian Setda Jateng Peni Rahayu melayani masyarakat di pasar murah, Jumat (25/5).

Semarang, Idola 92.6 FM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah menggelar pasar murah di Kelurahan Bangetayu Wetan, Kota Semarang, Jumat (24/5). Sebanyak empat ribu paket sembako disediakan Pemprov, Bank Indonesia dan Perum Bulog Jateng.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Soekowardojo mengatakan dalam rangka mencapai inflasi rendah dan stabil di Ramadan dan Lebaran, pihaknya bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jateng dan Perum Bulog Jateng menggelar pasar murah. Pasar murah itu ditujukan bagi masyarakat di sekitar Kecamatan Genuk, yang masuk kategori kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok.

Menurutnya, menjelang Lebaran ini kebutuhan pokok yang harganya sedikit berfluktuasi adalah gula pasir. Di pasaran, harganya mencapai Rp13.500-Rp14 ribu per kilogram. Padahal, normalnya adalah Rp12.500 per kilogram.

Soekowardojo menjelaskan, dengan penjualan paket sembako murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang hari raya.

“Harga Rp54.500 per paket itu kita jual Rp25 ribu per paket, jadi subsidinya Rp29.500. Ini dibiayai perbankan, yang terhimpun di Badan Musyawarah Perbankan Daerah Jawa Tengah Komisariat Semarang. Hari ini, perbankan berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk menyelenggarakan pasar murah. Paketnya isinya 2,5 kilogram beras, satu kilogram gula pasir dan satu liter minyak goreng,” kata Soekowardojo.

Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, melalui sinergi yang dilakukan TPID Jateng dan perbankan ini diharapkan bisa mendukung kecukupan pasokan dan kestabilan harga bahan pangan strategis

Sementara, salah satu warga yang ikut antre di pasar murah, Ayu, mengaku senang ada pasar murah di daerah tempat tinggalnya. Dirinya merasa terbantu, di saat sebagian kebutuhan pokok harganya mahal.

“Senang ya mas ada pasar murah, kan harganya lebih murah dibanding di toko atau pasar. Ini nanti bisa buat kebutuhan sehari-hari keluarga,” ucap Ayu. (Bud)