Dewan Usulkan Dinporapar Jateng Buat Paket Wisata One Day Tour di Masa Pandemi

Muhammad Ngainirrichadl
Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Muhammad Ngainirrichadl meminta ada inovasi untuk menggairahkan kembali dunia pariwisata di Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam upaya menggairahkan pariwisata di masa pandemi, DPRD Jawa Tengah mengusulkan untuk membuat paket wisata satu hari penuh. Paket wisata satu hari penuh itu bisa dilakukan, dengan menggandeng sejumlah pegiat pariwisata di Jateng.

Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Muhammad Ngainirrichadl mengatakan harus ada inovasi dan kreasi dari Dinporapar Jateng bersama para pelaku wisata di provinsi ini, untuk menggerakkan pariwisata di masa pandemi. Sebab, selama hampir enam bulan ini sektor pariwisata lumpuh seketika karena dihantam pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, untuk mengairahkan pariwisata di Jateng harus ada inovasi guna menarik kunjungan wisatawan domestik datang berkunjung.

Baca Juga:

“Ada paket-paket wisata Jawa Tengah yang bisa dilakukan dalam sehari. Misalnya paket wisata one day tour, mulai dari Semarang ke Solo dan berakhir di Telaga Sarangan. Tapi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Ngaini saat menjadi pembicara “Mengembangkan Paradigma Pariwisata”, Kamis (17/9).

Ngairi menjelaskan, inovasi pariwisata lainnya juga bisa menerapkan wisata dengan konsep sekolah alam. Yakni, mengajarkan kepada anak-anak tentang edukasi pariwisata yang sehat dan aman.

“ini yang harus dilakukan di era new normal,” jelasnya.

Sementara Dhimas Setyo salah satu pelaku usaha pariwisata menyebutkan, pandemi ini memang membuat dunia usaha wisata “tiarap” hingga berbulan-bulan. Bahkan, bagi yang tidak bisa berkreasi atau berinovasi terpaksa gulung tikar.

“Saat pandemi, kami langsung berinovasi pindah ke online. Ketika kita mengangkat tur yang temanya destinasi biasa saja dan sudah umum itu peminatnya sedikit. Tapi ketika kita bicara soal destinasi itu ada apa sih, peminatnya banyak. Kayak kemarin kita bicara soal peninggalan raja gula Oei Tiong Ham, itu banyak peminatnya,” ujar Dhimas.

Lebih lanjut Dhimas menjelaskan, saat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid I di wilayah Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat peminat wisata virtual cukup banyak.

“Yang PSBB jilid II ini kita belum tahu, apakah kayak yang pertama. Memang peminatnya paling banyak dari luar Semarang atau luar Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)