Hari Batik Nasional Harus Ada Inovasi Pengembangan Batik Jateng

Ganjar
Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan salah satu motif batik di Hari Batik Nasional.

Semarang, Idola 92,6 FM – Hari Batik Nasional selalu identik dengan memakai batik, baik berupa baju ataupun kain batik lainnya. Namun demikian, memaknai Hari Batik Nasional juga perlu memikirkan pengembangan atau inovasi batik bagi keberlangsungan di masa mendatang.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan Hari Batik Nasional harus dijadikan momentum kepada semua pihak yang peduli terhadap kelestarian kain batik, termasuk juga para desainer dan seniman batik muda. Sehingga, peringatan Hari Batik Nasional juga bisa melahirkan inovasi dan kreasi batik meski di tengah pandemi.

Menurutnya, para desainer dan seniman batik Jateng harus mampu menciptakan kreasi batik untuk membuat batik Jateng lebih berkembang.

Ganjar menjelaskan, melalui komunitas-komunitas pecinta batik juga bisa saling berkolaborasi untuk menghasilkan produk lain dari batik. Sehingga, batik tidak hanya dikenal sebagai produk pakaian atau kain selendang saja.

“Kita membahas batik tidak hanya kita memakai, tapi bagaimana kita mengembangkan. Yang dengan ini, kita harapkan nanti desain-desain batik akan lebih banyak dan inovatif serta kreatif dengan beraneka macam. Sehingga, hal itu akan membikin batik yang ada di Jawa Tengah berkembang. Itu yang kemudian membuat model batik menjadi beragam, tidak hanya baju atau sarung tapi masuk ke bentuk-bentuk lain,” kata Ganjar, Jumat (2/10).

Ganjar lebih lanjut berharap, kain batik tidak hanya hadir sebagai pengganti pakaian formal saja atau dipakai saat acara khusus. Namun, batik bisa menjelma dalam bentuk lain dan menggambarkan cerita yang beragam.

“Orang yang menggunakan batik menjadi terbiasa, dan ada suatu nilai tambahnya.Mudah-mudahan di Hari Batik ini, akan muncul mereka-mereka yang peduli pada batik,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPolisi Masih Kejar 4 DPO Kasus Intoleran di Solo
Artikel selanjutnyaKemenparekraf Siapkan Sertifikat Bagi Destinasi Wisata Yang Lolos dan Taat Protokol Kesehatan