Membangun Integritas Sejak Dini, Dari Mana Menangkarkannya?

Integritas

Semarang, Idola 92.6 FM – Koran Jawa Pos, Rabu (23/09) kemarin mengangkat berita tentang sejumlah menteri Kesehatan dari beberapa negara mengundurkan diri akibat Covid-19. Mulai dari Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark, Menteri Kesehatan Cile Jaime Manalich, Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich, hingga terkini, Menteri Kesehatan Ceko Adam Vojtech. Mereka rata-rata sebelumnya menerima terlalu banyak kritikan publik hingga tidak sejalan dengan pemimpin negaranya.

Dari situ kita termenung. Apa sih alasan di balik itu semua. Apa yang mendorong mereka sehingga memilih mundur dari jabatannya? Ada beragam alasan, tetapi ada satu hal yang menjadi benang merahnya, yaitu: integritas. Integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang. Integritas adalah gambaran keseluruhan pribadi seseorang (integrity is who you are).

Dari situ kemudian kita jadi bertanya-tanya, di manakah integritas itu berasal? Dan di manakah integritas itu ditanamkan? Kita tidak tahu persis jawabannya. Tetapi rasanya bisa diduga, bahwa benih integritas itu besar kemungkinan mulai ditanami di rumah―di dalam keluarga, sejak usia anak-anak yang masih tergolong dini.

Integritas

Nah, melihat fenomena yang terjadi di negara-negara lain, serta perbedaan menyolok antara kita dengan mereka yang masih jauh, kita jadi bertanya: sebagai bangsa, belum mendesakkah, benih-benih integritas itu ditangkarkan? Bagaimana cara membangun integritas bangsa sejak dini: dari mana menangkarkannya?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Johanes Eka Priyatma, P.hD; Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Prof Komaruddin Hidayat; Mantan Associate Professor Nagoya University, Andy Bangkit, Ph.D; dan Guru Besar Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Euis Sunarti. (andi odang/her)

Berikut podcast diskusinya: