Pemkot Solo Bakal Gelar Sekolah Tatap Muka November Mendatang

Simulasi Sekolah Tatap Muka
(photo: koran-jakarta.com)

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemkot Surakarta berencana membuka sekolah pada November mendatang, dan akan memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka. Pemkot Solo sudah melaporkan rencana itu, dan meminta Pemprov Jawa Tengah bisa memberikan supervisi dan pendampingan.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, akan digelar simulasi secara bertahap mulai September hingga Oktober 2020. Simulasi dilakukan, untuk melihat kesiapan dari pihak sekolah tentang bagaimana mengatur dan menerapkan protokol kesehatan kepada penghuni sekolah.

Rudi menjelaskan, meskipun sekolah bakal dilakukan tatap muka tetap ada pembatasannya. Yakni, jumlah siswa di dalam kelas dan juga jam belajar di sekolah.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bertemu Gubernur Ganjar Pranowo membahas sekolah tatap muka.

Menurutnya, yang nantinya masuk sekolah maksimal adalah 50 persen dari total siswa.

“Dimulai akhir November, dan simulasinya nanti mungkin bulan September-Oktober. Kita sudah mempersiapkan yang namanya radio anak, setiap hari bapak ibu guru mengajar di situ. TV pendidikan juga kita siapkan, tinggal izinnya kita minta pak gubernur untuk membantu diterbitkan,” kata Rudi di Semarang, kemarin.

Sementara Gubernur Ganjar Pranowo mengingatkan kepada Pemkot Solo, agar ketat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Sehingga, tidak sampai terjadi seperti di Kabupaten Brebes.

Menurutnya, tahapan uji coba dilakukan tidak secara bersamaan tetapi dibuat bergiliran.

“Yang solo ini mau dimulai di November. Saya minta, agar dilakukan uji coba dulu simulasi dulu. Pastikan orang tua dan wali murid tahu persis. Pastikan simulasinya dari rumah, berangkat ke sekolah, proses belajar mengajar sampai pulang lagi dia aman. Pastikan itu. Kalau yang tidak pasti, maka jangan ada uji coba dulu,” ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar berharap, apa yang dilakukan Pemkot Solo tidak langsung serta merta diikuti kabupaten/kota lainnya di Jateng tanpa persiapan matang. (Bud)