Pemprov Minta Masyarakat Jateng Jangan Beri Stigma Negatif Korban COVID-19

Positif Covid-19

Semarang, Idola 92,6 FM – Muncul aksi penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19, yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan, di Jawa Tengah juga muncul penolakan dan terjadi di Kabupaten Banyumas belum lama ini.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan munculnya aksi penolakan itu, membuat prihatin dan menjadikan beban keluarga yang ditinggalkan semakin terluka. Sehingga, pemprov meminta kejadian serupa tidak terjadi kembali.

Menurutnya, stigmatisasi dan penolakan akan menyakitkan bagi siapa saja. Tidak terkecuali, terhadap orang yang terinfeksi COVID-19.

Oleh karena itu, masyarakat Jateng harus bisa memberikan dukungan kepada korban terpapar virus Korona untuk tetap berjuang menjalani hidup. Karena, saat ini juga sudah banyak pasien positif COVID-19 dinyatakan telah sembuh.

“Stigmatisasi pada korban dan keluarganya, termasuk yang sudah meninggal dunia pasti akan sangat sakit. Masyarakat yang sudah terstigmatisasi itu akan ditolak di mana-mana, kasihan dia. Dia butuh dukungan, dan dia bukan musuh kita kok. Ingat, banyak yang sudah sembuh. Maka, saya mohon para masyarakat ikuti ketentuan yang dari pemerintah dan jangan ditolak. Jagalah perasaan mereka,” kata Ganjar, Kamis (2/4).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan rumah sakit sudah paham tentang protokol kesehatan. Terutama, menangani jenazah korban COVID-19.

“Saya sudah bertanya ke sejumlah pakar kesehatan terkait hal itu. Dari situ bisa diinformasikan, kalau yang sudah meninggal dan prosedur pemakaman sudah dilakukan tidak menimbulkan penularan,” tandasnya. (Bud)