Pertamina Sebut Mulai Terjadi Kenaikan Konsumsi BBM di Ruas Tol

Rest Area KM 379A
Sejumlah kendaraan pemudik terlihat mengisi BBM di Rest Area KM 379A ruang tol Semarang-Batang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah mencatat, sudah terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di ruas jalan tol Trans Jawa antara 30-50 persen dari hari biasa. Namun, kenaikan konsumsi BBM saat ini masih jauh dari capaian saat long weekend beberapa waktu lalu.

Pejabat sementara Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah Arya Yusa Dwicandra mengatakan kendaraan dari arah Jakarta dan sekitarnya atau arah barat, sudah mulai banyak yang masuk wilayah Jawa Tengah. Bahkan, beberapa rest area di tol Trans Jawa yang masuk wilayah Jateng juga telah terlihat kepadatan kendaraan pemudik.

Arya menjelaskan, meskipun libur Natal dan Tahun Baru tidak satu rangkaian libur panjang. Namun, dirinya memprediksi jika puncak arus mudik dari Jakarta dan sekitarnya akan terjadi pada 23 Desember atau 24 Desember 2020.

Menurutnya, meskipun pemerintah mengurangi masa libur akhir tahun tetapi antusias masyarakat untuk bepergian tetap ada. Sehingga, pihaknya menyiagakan pasokan BBM kepada masyarakat di sepanjang ruas tol Trans Jawa maupun akses menuju tempat wisata.

“Ini sudah sangat terlihat sebenarnya, walapun memang belum signifikan seperti long weekend yang naik hingga 250 persen. Tapi hingga saat ini, kita sudah melihat ada kenaikan sekitar 30-50 persen. Puncaknya nanti di tanggal-tanggal puncak orang bepergian, mungkin di tanggal 23-24 Desember ini diperkirakan akan lebih dari 200 persen kenaikannya,” kata Arya, Selasa (22/12).

Lebih lanjut Arya menjelaskan, untuk di ruas tol Trans Jawa dari arah Jakarta sudah tersedia SPBU reguler di sejumlah rest area dan juga dari arah Surabaya ke Jakarta. Sehingga, pengguna jalan tol tidak perlu khawatir untuk mencari BBM.

“Kami juga siapkan 47 SPBU kantong dengan kapasitas mobil tangki penuh, dan kami siagakan di titik-titik jalur mudik dan akses tempat wisata. Terutama, yang biasanya kerap dikunjungi wisatawan,” pungkasnya. (Bud)