Posko Pengungsi di Magelang Terapkan Protokol Kesehatan

Posko Pengungsian Merapi
Gubernur Ganjar Pranowo mengunjungi posko pengungsian di Kabupaten Magelang yang menerapkan protokol kesehatan, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemkab Magelang benar-benar memerhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, dengan membuat posko pengungsian disekat per keluarga. Masing-masing keluarga pengungsi, menempati petak dua meter dengan penyekat dari triplek setinggi 1,5 meter.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kekagumannya, karena Pemkab Magelang dinilai lebih tanggap di dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat pengungsian. Dua lokasi pengungsian yang berada di Desa Deyangan dan Desa Banyurojo di Kecamatan Mertoyudan, dianggap telah memenuhi protokol kesehatan secara ketat.

Ganjar menjelaskan, dua lokasi pengungsian yang disediakan Pemkab Magelang itu sudah mulai digunakan para pengungsi. Yakni berasal dari warga di dusun yang terdekat dengan puncak Merapi.

Menurutnya, warga yang mengungsi itu di antaranya berasa dari Dusun Trono, Pugeran dan Dusun Babadan.

“Tadi masuk dan saya ngomong pak bupati untuk di Rapid semuanya, sehingga nanti kita akan bisa ngecek. Mereka kan juga merupakan kelompok-kelompok rentan, yang perlu mendapat perhatian pertama. Saya melihat yang di sini the best, belum ada yang membuat seperti ini. Mudah-mudahan daerah lain bisa menyontoh seperti ini,” kata Ganjar, kemarin.

Ganjar lebih lanjut meminta kepada Pemkab Klaten dan Boyolali bisa meniru yang sudah dilakukan Pemkab Magelang. Sehingga, posko-posko pengungsian tidak menjadi wilayah yang dikhawatirkan terjadi klaster penularan COVID-19.

“Banyak yang mengungsi ini adalah kelompok rentan. Jadi, siapkan tempat pengungsian yang layak dan sesuai protokol kesehatan. Kalau memang tidak bisa, cukup dikotaki pakai kardus,” pungkasnya. (Bud)