Siapkan SDM Unggul di Bidang Fashion, BBPLK Semarang Buka Program Fashion Technology

BBPLK Semarang Fashion Technology

Semarang, Idola 92.6 FM – Perkembangan industri Fashion di Kota Semarang tidak kalah dengan Kota Besar lainnya di Indonesia. Oleh itu karena itu, tahun ini Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang kembali membuka pelatihan program pelatihan Fashion Technology.

Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan dan Pemberdayaan BBPLK Semarang, Dodi Suhardiyono menyatakan, BBPLK Semarang memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia. Terutama, di era millenial untuk bersaing di dunia kerja terutama di Industri Fashion.

Program Pelatihan Fashion Technology yang telah memunculkan para desainer muda, kembali dibuka untuk melatih para siswa yang berasal dari seluruh Indonesia. Program telah direvitalisasi dan diprioritaskan pada 2 kejuruan yakni Bisnis Manajemen (Bisman) dan Fashion Technology. Sebelumnya, lulusan BBPLK dari berbagai bidang, hampir 70 persennya terserap di berbagai perusahaan Nasional, sementara sisanya banyak yang mengembangkan usahanya mereka sendiri atau berwirausaha.

“Para lulusan pelatihan di BBPLK, hampir 70 persen terserap di perusahaan nasional. Para Siswa yang mengikuti pelatihan pada kedua kejuruan tersebut akan dinyatakan kompeten. Dibuktikan dengan sertifikat kompetensi oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” ujar Dodi saat Press Conference, Selasa (04/02/2020).

BBPLK Semarang Fashion Technology

Selain Pelatihan di dua Jurusan itu, Dodi juga meminta para siswa untuk lebih produktif. Sehingga, akan memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja. Tahun ini BBPLK membuka 12 Paket pelatihan untuk Jurusan Fashion Technology yang masing masing kelas nantinya berisi 16 siswa.

“Sejak resmi di buka dua tahun lalu, jurusan Fashion Technology sangat dimintai para siswa dan sudah menciptakan ribuan lulusan andal sebagai Fashion Desainer. Salah satunya, lulusan dari Samarinda yang berhasil membuka Rumah Mode yang cukup besar di daerahnya,” tuturnya.

Sementara terkait kerjasama dengan Senior Experten Servise (SES) dari Jerman, Dodi menambahkan, Mr. Klaus Tischler memberikan pelatihan tentang desain, produksi tas dari limbah kain perca hingga memproduksi sabun cuci dari bahan lerak. (wid/her)