Ulama Harus Bersatu Tangani Klaster di Ponpes

Gubernur Ganjar Pranowo (kanan)
Gubernur Ganjar Pranowo (kanan) berdialog dengan perwakilan ulama se-Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Seluruh ulama dan juga kiai pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Jawa Tengah, harus mampu ikut berperan dalam penanganan COVID-19 di lingkungan pondok. Sehingga, persoalan klaster di ponpes bisa tertangani dengan baik.

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus mengatakan penanganan terbaik terhadap pandemi COVID-19 di lingkungan ponpes, harus dipikirkan seluruh ulama maupun kiai pengasuh. Selain itu, dibutuhkan juga kesadaran bersama untuk saling menjaga penanganan COVID-19 di lingkungan ponpes tidak meluas.

Menurutnya, peran kecil yang besar maknanya adalah kesadaran memakai masker dan rajin mencuci tangan.

Gus Mus menjelaskan, kondisi pandemi ini harus menjadi pengingat pada kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan protokol kesehatan.

“Adalah bagaimana memberikan pengertian kepada masyarakat, khususnya santri-santri dan kiai-kiai bagaimanan dia bisa menjaga badannya supaya tetap sehat walafiat tidak mati. Bahwa ini bukan untuk kepentingan kita. Bahwa pakai masker ini kepentingan dirinya supaya tidak tertular, bukan hanya itu. Kalau itu namanya egois,” kata Gus Mus, kemarin.

Sementara Gubernur Ganjar Pranowo mendukung ulama dan kiai pengasuh bersatu, untuk penanganan klaster COVID-19 di lingkungan ponpes. Pemerintah siap membantu, jika ponpes membutuhkan dukungan teknis maupun materiil.

“Dan saya sepakat apa yang disampaikan Mbah Mus tadi, yuk rembugan yuk. Setuju karo ora nomor 17, tapi rembugan harus dilakukan dulu. Untuk kita bisa berkomunikasi. Potensi-potensi rawan itulah yang mesti kita tindak lanjuti, dengan segala sesuatu yang mungkin pekerjaan kita harus berlipat ganda,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, penanganan pandemi COVID-19 di lingkungan ponpes memang harus melibatkan peran aktif semua pihak. Sehingga, upaya memutus penyebaran COVID-19 di Jateng bisa berhasil. (Bud)