UNICEF Ingin Pastikan Klaster Pondok Pesantren Tertangani Dengan Baik

Bantuan beasiswa kepada santri
Wagub Taj Yasin saat menyerahkan bantuan beasiswa kepada santri yang memenangkan lomba Jogo Santri di Hari Santri Nasional, Kamis (22/10).

Semarang, Idola 92,6 FM – UNICEF Perwakilan Jawa terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah, dalam upaya penanganan klaster penularan COVID-19 di pondok pesantren. Tujuannya, untuk mewujudkan santri tetap sehat dan Indonesia kuat.

Kepala Kantor Unicef Perwakilan Jawa Arie Rukmantara mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan dari klaster penularan COVID-19, yang terjadi di sejumlah pondok pesantren di Jateng. Data yang diperoleh menyebutkan, ada 11 pondok pesantren dan tersebar di beberapa kabupaten/kota serta sebanyak 854 orang terpapar dan satu orang di antaranya meninggal dunia.

Menurutnya, upaya Pemprov Jateng di dalam penanganan klaster di pondok pesantren sudah cukup baik. Yakni, dengan mengoptimalkan program Jogo Santri dan disandingkan dengan Jogo Kiai.

Arie menjelaskan, upaya pemprov di dalam mengoptimalkan program Jogo Santri di masa pandemi ini diharapkan bisa memberikan semangat perjuangan bagi para santri dan pengasuhnya.

“Kita ingin memastikan, bahwa sistem pendidikan ini justru harus kita pelajari dari pondok pesantren. Karena pondok pesantren menerapkan yang kita sebut blended learning, atau cara belajar yang dimodifikasi dengan berbagai macam inovasi sejak dahulu. Tidak seperti sekolah konvensional lainnya,” kata Arie di sela peringatan Hari Santri Nasional secara virtual dengan tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” “Jogo Santri di Masa Pandemi COVID-19”, Kamis (22/10).

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan bahwa pada peringatan Hari Santri Nasional ini pemprov memberikan bantuan dan beasiswa pembinaan santri. Penghargaan berupa uang pembinaan sebesar Rp125 juta, dan Jogo Santri Kit senilai Rp8 juta per duta pondok pesantren.

Menurutnya, pemberian penghargaan itu dilakukan karena pondok pesantren dinilai mampu menerapkan protokol kesehatan secara baik.

“Menjaga pondok pesantren, agar bisa mengikuti protokol kesehatan. Akan kita ikuti beberapa kegiatan, dengan pemberian bantuan. Sekaligus kita berdoa, mudah-mudahan Jawa Tengah dan Indonesia aman,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dari 193 peserta pondok pesantren yang mengikuti lomba Jogo Santri diambil 15 pondok pesantren terbaik. (Bud)