BBPJN Terus Percepat Perbaikan Jalan Rusak di Jateng

Perbaikan jalan rusak di Lingkar Pati
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau perbaikan jalan rusak di Lingkar Pati, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY terus melakukan percepatan, terkait penanganan jalan rusak di wilayah pantura. Namun, percepatan perbaikan tidak bisa dilakukan dengan cepat karena masalah anggaran dan juga perubahan mekanisme pengelolaan serta masalah cuaca.

Kepala BBPJN Jateng-DIY Satrio mengatakan pihaknya akan memprioritaskan perbaikan jalan rusak dalam kondisi parah, yakni dengan banyaknya lubang jalan berukuran besar dan dalam. Saat ini, dari panjang jalan nasional di wilayah Jateng 1.300an kilometer dan sekira 80 kilometer di antaranya mengalami kerusakan cukup parah.

Satrio menjelaskan, sejumlah proyek besar jalur pantura saat ini memang sedang berjalan. Pihaknya juga terus memerbaiki kondisi jalan berlubang di sejumlah tempat sebagai tindakan darurat, sembari menunggu pelaksanaan lelang proyek pengerjaan peningkatan kualitas jalan.

Menurutnya, lelang besar perbaikan dan peningkatan kualitas jalan baru dilakukan tanda tangan kontrak pada 20 Maret 2021 nanti.

“Kami tetap menangani jalan-jalan yang rusak itu, dengan memerbaiki walupun saat ini pelaksanaan perbaikan kami kurang efektif karena masih hujan. Tapi tetap kami akan kejar, supaya jalan ini bisa berfungsi dengan baik. Ya kami akan mencoba maksimal untuk bisa lubangnya berkurang,” kata Satrio, belum lama ini.

Satrio mengakui, bahwa perbaikan jalan rusak tidak bisa dilakukan secara cepat jika cuaca tidak mendukung. Apabila kondisi jalan rusak itu kering dan tidak turun hujan, maka pihaknya bisa mengerjakan dengan cepat.

Sementara Gubernur Ganjar Pranowo meminta semua pihak yang terkait, agar bergerak cepat dalam penanganan kerusakan jalan di pantura. Mulai dari Semarang, Demak, Kudus hingga Pati banyak ditemukan lubang dan kerusakan jalan yang membahayakan pengguna jalan.

Menurut Ganjar, kondisi jalan rusak tidak hanya membuat arus lalu lintas tersendat tetapi juga menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu, jalan rusak dengan kerusakan cukup parah harus menjadi prioritas.

“Ada sih kesulitan-kesulitannya yang sudah coba kita identifikasi, terutama bagaimana biaya untuk pemeliharaannya. Kenapa biaya, karena pusat ini modelnya lagi transisi. Dulu swakelola sekarang long segment. Long segment dikontrakkan pihak ketiga. Ini kalau kontraknya enggak jalan-jalan selama transisi, siapa yang kelola,” ujar Ganjar.

Ganjar lebih lanjut menegaskan, bahwa semua kerusakan jalan di jalur pantura harus segera beres. Lubang-lubang jalan dengan kondisi membahayakan harus segera ditambal, dan tidak perlu menunggu proyek besar dilaksanakan. (Bud)

Artikel sebelumnyaOmbudsman Jateng Tagih Komitmen Daerah Tangani Banjir
Artikel selanjutnyaMemperkuat Moderasi Beragama di Indonesia