BPBD Jateng Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Masuki Musim Hujan

Plt Kalahar BPBD Jateng Safrudin
Plt Kalahar BPBD Jateng Safrudin menjelaskan daerah-daerah yang yang harus diwaspadai memasuki musim hujan.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPBD Jawa Tengah berkirim surat ke seluruh kabupaten/kota yang masuk daerah rawan bencana, agar bersiaga memasuki musim hujan. Termasuk, mengoptimalkan program Desa Tangguh Bencana.

Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Safrudin mengatakan seluruh kabupaten/kota di Jateng, berpotensi terjadi bencana alam di saat musim hujan. Mulai dari banjir, hingga tanah longsor maupun angin kencang. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantornya, Senin (8/11).

Safrudin menjelaskan, seluruh kabupaten/kota di Jateng juga harus memetakan kerawanan kebencanaan di daerahnya masing-masing sekaligus upaya antisipasinya. Sehingga, ketika terjadi bencana di daerah itu kabupaten/kota sudah bisa mengambil langkah penanganan termasuk evakuasi masyarakat jika diperlukan.

Menurutnya, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.

“Kejadian banjir dan longsor itu kan memang hampir setiap tahun terjadi, ketika kita memasuki musim hujan. Kita juga sudah siapkan langkah-langkah, yang pertama kita mengingatkan kembali ke kabupaten/kota terkait dengan ancaman hidrometeorologi. Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk mengantisipasi, karena kemungkinan juga ada La Ninanya sesuai yang disampaikan BMKG,” kata Safrudin.

Lebih lanjut Safrudin meminta kabupaten/kota se-Jateng, untuk mengoptimalkan program Desa Tangguh Bencana dan melatih masyarakat dalam upaya mitigasi potensi bencana di daerahnya. Sehingga, jika terjadi bencana alam masyarakat bisa mengambil tindakan evakuasi apabila diperlukan.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo juga mengingatkan kepada daerah-daerah langganan bencana, untuk segera berbenah dan mengantisipasi sebelum terlambat. Salah satunya adalah Kabupaten Kudus, yang masuk dalam daerah rawan bencana banjir.

Menurutnya, salah satu yang harus diantisipasi adalah banjir bandang dari lereng Gunung Muria.

“Maka ini kita mesti siaga, di jelang bulan Desember itu kemungkinan curah hujan sangat tinggi sekali. Karena info BMKG, dan Kudus harus menjadi perhatian. Karena Kudus juga langganan (bencana). Ada dua hal, satu karena kondisi geologisnya dan kedua Gunung Muria mesti kita keroyok. Itu mesti segera ditanami, semua harus peduli dan cepet hijaukan lagi,” ucap Ganjar.

Ganjar berharap, tidak hanya pemerintah daerahnya saja yang tanggap tetapi juga masyarakat ikut siaga. Pemerintah daerah juga diminta menyiapkan personel dan logistik, untuk persiapan jika terjadi bencana alam. (Bud)