Dinkes Jateng Kirim Relawan Perawat ke Kudus

Tenaga medis Polda Jateng
Tenaga medis Polda Jateng dikirim ke Kudus.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengirim 48 tenaga perawat untuk membantu penanganan pasien, yang terpapar COVID-19 di Kabupaten Kudus. Dari data terbaru, sudah ada 189 tenaga kesehatan di tujuh rumah sakit di Kudus terpapar virus Korona.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan banyak tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Lukmono Hadi terpapar COVID-19, saat memberikan pelayanan pemeriksaan kepada warga Kudus. Pernyataaan itu dikatakan usai mengikuti rapat penanganan kasus COVID-19 di Kudus bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, kemarin.

Yulianto menjelaskan, sebagian besar tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 itu dalam keadaan stabil dan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sehingga, untuk mengisi kekosongan tenaga kesehatan itu pihaknya mengirimkan tenaga perawat sukarela guna membantu penanganan kasus COVID-19 di Kudus.

Menurut Yulianto, pihaknya juga telah mendapat bantuan tenaga dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingat di Kudus mengalami krisis tenaga kesehatan.

“Kita kirim 48 perawat dan kita serahkan kepada bupati Kudus, untuk nanti dimanfaatkan atau didayagunakan di mana yang membutuhkan monggo. Terutama untuk mengganti perawat-perawat atau nakes yang sakit. Lalu IDI juga sudah menyanggupi mengirim 20 dokter. Kemudian kita juga mengirim dua dokter paru dan dua dokter penyakit dalam,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, warga Kudus yang terpapar COVID-19 didominasi kelompok usia produksi antara 15-64 tahun.

Sementara itu Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menambahkan, pihaknya juga telah mengirimkan tenaga kesehatan guna membantu penanganan kasus COVID-19 di wilayah Kudus. Sehingga, upaya penanganan diharapkan lebih cepat dan masyarakat Kudus kembali pulih.

“Di Kudus kita tambah tenaga kesehatan ada 10 orang. Kita juga sudah bantu hampir 20 ribu masker. Kemarin Babinsa dan Bhabinkamtibmas kita latih kembali untuk lebih tajam tracingnya, dengan harapan dua minggu akan kita evaluasi,” ujar kapolda.

Lebih lanjut kapolda juga mengingatkan kepada masyarakat Kudus, agar mematuhi aturan protokol kesehatan dengan tidak melupakan Gerakan 5M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas serta menghindari kerumunan.

“Yang sudah divaksin juga tetap harus patuh pada protokol kesehatan, karena vaksin bukan obat,” pungkasnya. (Bud)