Kearifan Lokal Sebagai EWS Perlu Dipertahankan

Safrudin menunjukkan peta wilayah potensi kebencanaan
Plt Kalahar BPBD Jateng Safrudin menunjukkan peta wilayah potensi kebencanaan.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPBD Jawa Tengah meminta kepada masyarakat, untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam di daerahnya masing-masing. Salah satu bentuk kewaspadaan, adalah tetap melestarikan kearifan lokal sebagai early warning system (EWS).

Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Safrudin mengatakan kearifan lokal yang masih dijaga hingga saat ini sebagai EWS adalah kentongan, dan merupakan sarana efektif sebagai penanda akan adanya bencana. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.

Safrudin menjelaskan, kearifan lokal yang masih dipertahankan itu diharapkan mampu meminimalkan risiko jatuh korban jiwa atau luka akibat bencana. Sehingga, masyarakat diharapkan juga sudah paham dengan ilmu titen akan datangnya bencana.

Menurutnya, kearifan lokal yang ada itu juga perlu dilestarikan di wilayah perkotaan terutama di daerah langganan bencana.

Peta wilayah potensi kebencanaan
Peta wilayah potensi kebencanaan.

“Ya saya pikir masih relevan ya, terkait dengan kentongan. Karena itu salah satu early warning system, yang bisa mengingatkan masyarakat untuk waspada. Selain itu juga, kita tetep haris mengikuti informasi-informasi dari BMKG. Karena setiap saat, BMKG juga merilis data terkait dengan peringatan dini. Informasi itu yang harus disampaikan ke desa-desa,” kata Safrudin.

Lebih lanjut Safrudin menjelaskan, dalam menghadapi bencana pada tahun ini pihaknya sudah berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan TNI/Polri dan unsur terkait serta relawan. Termasuk, menyebarkan nomor kontak BPBD kepada masyarakat apabila terjadi bencana.

“Kita sudah siapkan logistik, peralatan dan sarana lainnya. Semuanya dalam kondisi siap pakai jika terjadi bencana,” pungkasnya. (Bud)