Mengenal Aep Saepudin, Sang Penggerak BUMDes Saraksa Bandung Jawa Barat

Aep Saepudin
Aep Saepudin, Sang Penggerak BUMDes Saraksa Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. (Photo dok Aep)

Bandung, Idola 92.6 FM – Tak ada yang tak mungkin dalam hidup ini. Asal dikerjakan dengan sungguh-sungguh, akan ada hasilnya. Itulah mungkin gambaran yang dilakukan oleh Aep Saepudin, Sang Penggerak BUMDes Saraksa Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung Jawa Barat.

Atas keuletan Aep dalam memperjuangkan nasib kopi Arjasari, kini kopi yang tumbuh subur di Arjasari di kawasan kaki Gunung Malabar tersebut, bersiap untuk diekspor ke Eropa. Bahkan, Aep dan tim berusaha agar para petani tidak terjerat tengkulak.

Di bawah kepemimpinan Aep, kopi yang ditanam tanpa pupuk kimia itu, terus dijaga. Sebelum pandemi, Aep menyebutkan bahwa BUMDes Saraksa bisa membeli biji kopi dari petani Rp 12 ribu per kilogram. Angka itu jauh dari lebih besar dibanding harga yang ditawarkan oleh tengkulak. Tak hanya itu, Aep juga tak pilih kasih dalam membeli biji kopi dari petani. Berapa pun biji kopi yang dimiliki petani akan dibeli.

Di desa Arjasari ini, juga terdapat tempat pengolahan kopi yang memiliki mesin pencuci kopi, pengupas kulit kopi, pengering kopi, grader, sampai alat roasting. Total ada 14 unit. Semua alat-alat yang bernilai hampir semiliar itu, merupakan bantuan dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi. Bantuan itu mereka terima pada akhir 2018 dan langsung ditempatkan di tempat pengolahan kopi milik BUMDes Saraksa.

Selengkapnya, mengenal BUMDes Saraksa, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Aep Saepudin, Sang Penggerak BUMDes Saraksa Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung Jawa Barat. (yes/ her)

Dengarkan podcast wawancaranya: