Mengenal Dwi Lili Indayani, Petani Bunga Milenial dari Kota Batu

Dwi Lili Indayani
Dwi Lili Indayani Petani Bunga Milenial/Owner Kokedama Creative dengan koleksi tanamannya.(Photo dok Lili)

Batu, Idola 92.6 FM – Mengakrabi bunga sejak kecil Bersama orangtua, perempuan satu ini pun tumbuh di kelilingi bunga-bunga. Tak sampai di situ, berkat bunga-bunga, namanya kini dikenal sebagai wirausaha muda tanaman hias, bahkan ia didaulat menjadi Duta Petani Milenial oleh Kementerian Pertanian RI.

Sosok satu ini adalah Dwi Lili Indayani, atau akrab dipanggil Lili. Berkat terobosan baru dalam memasarkan tanaman bunga seperti kokedama (wadah dari sabut kelapa), kini usahanya maju pesat. Selain kios bunga dan tanaman hias di tepi jalan Pattimura, Kelurahan Temas, Kota Batu, ia juga mempunyai belasan tempat untuk memajang produk buatannya.

Di galeri itu ada tanaman hias di dalam wadah kaca (creative terrarium), hiasan dari bunga kering, dan yang mejadi “maskot” produknya adalah bunga di dalam wadah sabut kelapa (creative Kokedama). Selain tiga produk ini, Lili masih punya satu produk lain yakni urban garden. Pot-pot bunga dari sabut kelapa itu sudah menembus pasar luar negeri. Sudah diekspor.

Dwi Lili Indayani
Dwi Lili Indayani Petani Bunga Milenial/Owner Kokedama Creative dengan koleksi tanamannya.(Photo dok Lili)

Menurut Lili, Kokedama merupakan teknik bertanam asal Jepang. Di negara asalnya, bahan yang dipakai adalah lumut. Sementara Lili mengaplikasikan dengan bahan lain. Ia menjual dengan harga terjangkau. Paling murah dengan ukuran diameter 10 cm dibandrol hanya Rp30 ribu plus tatakannya.

Saat ini perempuan kelahiran Batu, 22 Oktober 1986 ini, tidak hanya mengurusi bisnisnya sendiri. Dia kini berkiprah untuk orang banyak dengan menjabat sebagai Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sidomulyo di Kecamatan Bumiaji. Satu di antara yang dikelola BUMDes adalah Mal Bunga Sidomulyo. Mal ini dipakai untuk membantu pemasaran petani bunga setempat.

Dwi Lili Indayani
Dwi Lili Indayani Petani Bunga Milenial/Owner Kokedama Creative dengan koleksi tanamannya.(Photo dok Lili)

Desa Sidomulyo merupakan salah satu sentra bunga dan tanaman hias di Batu. Sekitar 80 persen bunga dan tanaman hias di Batu dihasilkan dari Sidomulyo. Adapun jumlah petani yang tergabung dalam mal bunga 200-an orang.

Kiprah lulusan Fakultas Pertanian S-1 Universitas Brawijaya Malang dan S-2 Universitas Della Calabria, Italia ini, kini bertambah dengan hadirnya Griya Flora. ini adalah usaha rintisan digital untuk memasarkan tanaman hias, bunga, sayur dan buah produk petani. Dengan begitu hasil panen petani bisa terserap. Usaha ini bekerja sama dengan Gerakan Kreatif Nasional (Gekrafs) Kota Batu.

Selengkapnya, mengenai kiprah, proses, jerih payah, hingga menjadi wirausaha muda tanaman bunga, berikut ini wawancara radio Idola Semarang Bersama Dwi Lili Indayani, Petani Bunga Milenial dari Kota Batu Jawa Timur. (yes/ her)

Dengarkan podcast wawancaranya: