Pangdam Minta Pengelola Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria Ditutup Sementara

Mayjen TNI Rudianto
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meninjau wilayah Kudus karena terjadi peningkatan kasus COVID-19, Kamis (27/5).

Semarang, Idola 92,6 FM – Pangdam IV/Diponegoro meminta kepada pengelola Makam Sunan Muria dan Sunan Kudus, agar sementara waktu menutup kegiatan wisata religi atau wisata ziarah. Sebab, saat ini Kabupaten Kudus terjadi peningkatan kasus penyebaran COVID-19.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto mengatakan peningkatan kasus penularan COVID-19 di wilayah Kudus, terjadi karena dipicu dari abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan selama Lebaran. Pernyataan itu dikatakan pangdam saat meninjau wilayah Kudus bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kamis (27/5).

Menurut pangdam, banyak masyarakat di Kudus melupakan kondisi masih di tengah pandemi COVID-19 dan melanggar protokol kesehatan saat berkegiatan silaturahim atau beribadah. Termasuk, melakukan kegiatan ziarah ke makam Sunan Muria maupun Sunan Kudus.

Oleh karena itu, pangdam meminta kepada pengelola kepada kedua makam penyebar agama Islam di Kudus untuk sementara waktu menutup kegiatan wisata religi atau wisata ziarah.

“Penularan COVID-19 khusus di Kabupaten Kudus bahwa lonjakan COVID-19 di Kudus sangat tinggi. Dan hari ini, sudah mencapai 804 orang. Dan ini menjadi alarm bagi kita semua. Untuk itu, kami mohon kepada masyarakat untuk menyadari hal ini,” kata pangdam.

Lebih lanjut pangdam menjelaskan, bagi masyarakat yang masih belum percaya bahwa COVID-19 ini untuk segera sadar dan mematuhi protokol kesehatan.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menambahkan, pihaknya sudah meminta jajarannya dibantu personel TNI dan Satpol PP serta Satgas COVID-19 di Kudus untuk semakin meningkatkan dan memerketat protokol kesehatan di tengah masyarakat. Bahkan, jika dibutuhkan tindakan tegas untuk mendisiplinkan masyarakat soal protokol kesehatan akan dilakukan petugas.

Kapolda menjelaskan, pihaknya juga telah menggeser Pus Dokkes Mabes Polri ke Kudus untuk membantu masyarakat dalam upaya melakukan testing maupun tracing dan treatment.

“Kita semua siap, baik daei TNI maupun Polri. Sudah kita dorong nakes dan obat-obatan serta dibantu provinsi serta kita siapkan APD. Bahkan bantuan Pus Dokkes Mabes Polri kita geser ke sini (Kudus) dalam rangka kegiatan pemeriksaan kesehatan,” ujar kapolda.

Lebih lanjut kapolda mengimbau kepada masyarakat, agar mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Bagi yang dinyatakan positif COVID-19, agar mematuhi perintah dari Satgas COVID-19 melakukan isolasi di tempat yang telah disediakan. (Bud)