Pemkot Semarang Minta Warga Tak Terlena Dalam Euforia Meski Turun Level PPKM

Semarang Turun Level PPKM
Semarang Turun Level PPKM. (photo/istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintah Kota Semarang meminta warga tak terlena dalam euforia meski kini status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Semarang berstatus level 2 dari sebelumnya level 3. Pemkot mendorong warga tetap tak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan 5 M.

Hal itu disampaikan Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin saat diwawancara radio Idola hari ini. Sebelumnya, PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali kembali diperpanjang mulai hari ini, 31 Agustus hingga 6 September mendatang. Di Jawa Tengah, ada dua wilayah aglomerasi yang levelnya membaik yaitu Semarang Raya menjadi level 2 dan Solo Raya level 3.

Menurut Iswar Aminuddin, jika warga hanyut dalam euforia dan kendur dalam menerapkan prokes, hal itu akan membuat segala upaya yang dilakukan dalam upaya penanggulangan Covid-19 akan berantakan.

“Saya kira 5 M maupun 3 T harus dilakukan. 3 T ini nanti fungsi kami. Ada tracing, testing, dan treatment. Nah, upaya yang akan dilakukan pemerintah, masyarakat ayo kita Bersama-sama menerapkan 5 M. Saya kira, masyarakat sudah banyak sosialisasi yang kita berikan. Bagaimana sih, sebenarnya menerapkan 5 M,” kata Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin saat diwawancara, Selasa 31 Agustus 2021.

Iswar menambahkan, seiring dengan pelaksanaan PPKM level 2, pihaknya akan terus memastikan peningkatan 3 T: tracing, testing, dan treatment dan mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19.

Yang tak kalah penting, menurut Iswar, dalam upaya terus menekan kasus Covid-19, ia meminta kesadaran warga. Warga mesti jujur pada petugas kesehatan ketika mengalami gejala agar segera melakukan tes swab antigen. Selain itu, bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19, segera lapor, dan melakukan isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan Pemkot Semarang.

Iswar berharap, saat ini, tak ada lagi warga yang isoman di rumah mengingat tempat isolasi di faskes atau tempat isoman terpusat seperti di rumah dinas wali kota sudah memadai.

“Artinya, bahwa ketika ada masyarakat yang terpapar, tempat kita masih luas. Rumah dinas sebagai tempat isolasi terpadu, ini jauh lebih nyaman di sana. Kita berharap, ketika ada satu orang yang terpapar akan kami lakukan tracing. Saya juga mohon bantuan kepada masyarakat yang terpapar positif, jujur, kontak eratnya ke siapa saja. Sehingga, petugas nyaman untuk mencari. Minimal harus ada 10 orang yang harus kami tracing,” ujar Iswar Aminuddin.

Sementara itu, Ahli Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang dr Antono Suryo Putro, saat diwawancara radio Idola menyatakan, tidak ada faktor tunggal dalam menangani Pandemi.Tiga hal menjadi kunci utama, yakni: protokol kesehatan 5 M bagi warga, 3 T bagi pemerintah, dan vaksinasi. Sehingga, hal itu harus terus dilakukan meskipun sudah ada perubahan level PPKM di daerah, termasuk di Kota Semarang. Hal itu juga menjadi cara kita bisa menuju endemi.

“Jadi, kalau terjadi keseimbangan itu tadi, maka kita bisa maintenance kondisi pandemi ini menjadi endemi. Dia ada, tapi tidak membahayakan,” kata dr Antono Suryo Putro saat diwawancara, Selasa 31 Agustus 2021.

Pemerintah menargetkan tahun depan kita bisa memasuki fase endemi setelah pandemi. Dokter Antono optimistis itu bisa dicapai, asalkan didukung kesadaran segenap warga untuk mematuhi apa yang diinstruksikan oleh Pemerintah dan ahli epidemiologi. Selain itu, juga terpenuhinya beberapa syarat.

“Satu, vaksinasi terus. Kemudian, protokol kesehatan dijalankan terus. Dan, ketiga, tracing dan testingnya dijalankan terus. Kalau itu dijalankan itu, maka kita bisa dapat gambaran yang lebih pasti mengenai kondisi dari Covid-19. Nanti, kita sampai pada kesimpulan, oke, ini gak papa walaupun Covid-19 masih ada. Nah, itu yang kita capai pada endemi tadi,” ujar dr Antono Suryo Putro.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan PPKM sepekan mendatang, mulai hari ini 31 Agustus hingga 6 September mendatang. Meski sejumlah daerah berhasil menurunkan level PPKM, Presiden meminta masyarakat tetap waspada dan hati-hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (ade/tim/her)

Pemkot Semarang Minta Warga Tak Terlena Dalam Euforia Meski Turun Level PPKM