Penataan Kawasan Borobudur Baru Capai 7 Persen

Progres penataan kawasan Borobudur
Gubernur Ganjar Pranowo bersama Asisten Setda Jateng Peni Rahayu melihat progres penataan kawasan Borobudur, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Progres penataan kawasan Borobudur, sampai dengan saat ini baru mencapai tujuh persen. Kementerian PUPR akan kebut seluruh pekerjaan penataan kawasan Borobudur, dan ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini.

Kepala Satker Permukiman Wilayah 1 Jateng Kementerian PUPR Dwiatma Singgih mengatakan saat ini progres dari seluruh proyek penataan kawasan Borobudur, baru mencapai kurang lebih tujuh persen. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui Gubernur Ganjar Pranowo, belum lama ini.

Dwiatma menjelaskan, total ada 13 titik lokasi penataan dari kawasan Borobudur yang dikerjakan. Sampai dengan saat ini, pihaknya terus berkomunikasi secara intens dengan Pemprov Jateng terkait progres penataan kawasan Borobudur.

Menurut Dwiatma, setiap pekan selalu dikomunikasikan progres dari penataan kawasan Borobudur. Sehingga, jika ditemukan kendala di tengah jalan bisa segera dicari solusi bersama.

“Untuk progres pembangunan di kawasan Borobudur itu ada Gerbang Palbapang, Kembang Limus dan sebagainya. Saat ini sudah dimulai pekerjaannya, progres kurang lebih tujuh persen secara total ya. Tapi di lokasi sekarang ini khusus akses budaya ini, progresnya sudah sekitar 12,5 persen. Ini terus kita kebut. Harapannya sampai dengan akhir tahun 2021 ini sudah bisa diselesaikan semua proyeknya. Mudah-mudahan nanti pandemi segera berakhir, dan wisatawan disambut dengan atraksi baru ini,” kata Dwiatma.

Lebih lanjut Dwiatma menjelaskan, penataan kawasan Borobudur merupakan tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo yang menginginkan Borobudur sebagai destinasi wisata premium di Tanah Air. Oleh karena itu, diperlukan adanya penataan kawasan dan pembangunan infrastruktur pendukung guna mengubah wajah kawasan Borobudur lebih menarik wisatawan.

“Tujuannya kan biar wisatawan tidak hanya datang ke Borobudur saja, tetapi berwisata di daerah sekitarnya. Sehingga, daya tariknya bukan hanya Borobudur saja,” pungkasnya. (Bud)