Perusahaan Asuransi Perlebar Platfom Digital Untuk Pasarkan Produknya

WEBINAR PELUANG INDUSTRI ASURANSI
Webinar peluang industri asuransi.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah perusahaan asuransi yang ada di Tanah Air, terus berupa untuk tetap bertahan di masa pandemi dan menawarkan produknya kepada masyarakat. Salah satunya adalah AXA Mandiri, yang mencoba meningkatkan sistem digitalisasi untuk memasarkan produk asuransi proteksi kesehatan dan keuangan jangka panjang.

Chief Business & Distrubution AXA Mandiri Theodores Tangke mengatakan pihaknya akan memaksimalkan dan memanfaatkan platfom digital, untuk melayani nasabah dan masyarakat yang membutuhkan produk asuransi. Sehingga, pelayanan yang diberikan lebih efisien.

Theodores menjelaskan, pihaknya di masa pandemi ini mencoba memberikan pelayanan kepada nasabah dan tidak melupakan protokol kesehatan. Sebab, di masa pandemi ini masyarakat memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding sebelum ada pandemi. Sehingga, masyarakat lebih berhati-hati dan menjaga kesehatannya di masa pandemi ini.

“Pada 2021 di masa pandemi ini, membuka peluang bagi kita dan itu mendorong perusahaan-perusahaan industri asuransi untuk mempercepat proses transformasi. Terutama di sisi digitalisasi. Untuk ke depan, kita akan fokus pada apa yang sudah kita tetapkan sebelumnya bahwa kita tetap fokus untuk penjualan produk-produk proteksi kesehatan dan keuangan jangka panjang,” kata Theodores di sela sesi webinar Prospek Industri Asuransi 2021, Kamis (25/2) sore.

Theodores lebih lanjut menjelaskan, di masa pandemi ini memang dirasakan ada penurunan klaim asuransi dari para nasabah. Kebanyakan klaim yang diajukan adalah klaim asuransi kesehatan.

Sementara itu Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan dan Perizinan OJK Kantor Regional 3 Jateng-DIY Tias Retnani mendukung perusahaan asuransi, untuk memasarkan produknya secara virtual. Namun, harus tetap memerhatikan aspek kehati-hatian dan kerahasiaan data nasabahnya.

Menurutnya, tantangan perusahaan asuransi di masa pandemi ini cukup besar dan harus bisa mengekselerasi permintaan pasar untuk mendukung percepatan literasi asuransi kepada masyarakat.

“Pemasaran produk asuransi ini juga diperkenankan melalui virtual. Ini yang kami harapkan, bisa mendorong pertumbuhan perusahaan asuransi menjadi tidak terlalu terdampak terlalu dalam. Dan bisa yang penting, bisa lebih cepat lagi pertumbuhannya,” ujar Tias.

Namun demikian, Tias tetap meminta masyarakat jeli dan cerdas dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga, diharapkan tidak sampai menimbulkan kerugian dan menjadi korban penipuan. (Bud)