Relawan di Rembang Bantu Pasien COVID-19

Relawan COVID-19 Rangers
Salah satu relawan COVID-19 Rangers, Miftah Solikin saat memberi penjelasan kepada Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Puluhan relawan yang mengatasnamakan COVID-19 Rangers ikut turun tangan, membantu pasien dalam meringankan beban selama terpapar virus Korona. Baik dalam masa perawatan isolasi mandiri, maupun di rumah sakit dan membutuhkan bantuan plasma konvalesen.

Salah satu relawan, Miftah Solihin mengatakan seluruh relawan merupakan penyintas COVID-19 dan tergerak membantu pasien untuk proses penyembuhannya. Hal itu dikatakannya saat ditemui di pendapa Kabupaten Rembang, kemarin.

Miftah menjelaskan, kehadiran relawan yang disebut COVID-19 Rangers ini untuk mengedukasi dan memberi semangat kepada pasien maupun keluarganya selama dalam perawatan di tempat isolasi atau rumah sakit. Para relawan yang berasal dari beragam latar belakang pekerjaan itu kemudian bergerak, mulai dari menyiapkan kebutuhan selama menjalani isolasi mandiri maupun sebagai perantara keluarga pasien untuk mengantarkan segala kebutuhan.

Menurut Miftah, kebutuhan pasien yang paling sulit adalah mencari pendonor plasma konvalesen.

“Kami bersama beberapa teman sepakat untuk membantu pasien-pasien, yang isolasi mandiri maupun di rumah sakit. Gerakan kami kurang lebih ada empat. Membagikan bingkisan penyemangat secara gratis, melayani juga jasa titipan dari teman pasien atau keluarga pasien untuk dikirimkan ke pasien yang ada di rumah sakit atau yang isoman. Yang ketiga yang paling sulit, yaitu mencari donor plasma,” kata Miftah.

Lebih lanjut Miftah menjelaskan, kebutuhan untuk pasien selama menjalani isolasi mandiri merupakan donasi dari beberapa pasien yang sebelumnya juga telah dibantu. Tanpa dimintai bantuan, para penyintas yang telah sembuh dan merasa terbantu dengan kehadiran COVID-19 Rangers itu memberikan donasi bagi pasien lainnya.

“Saat ini ada 25 relawan yang tergabung, dan setiap hari kami mengecek ada berapa pasien COVid-19 di rumah sakit atau sedang isoman. Kebutuhan mereka apa dan lainnya. Kami juga aktif mengedukasi masyarakat, agar tidak mengucilkan penyintas,” pungkasnya. (Bud)