SOP Keselamatan Destinasi Akan Diverifikasi

Perahu wisatawan terbalik di Waduk Kedung Ombo
Perahu yang ditumpangi wisatawan terbalik di Waduk Kedung Ombo. (images/jpnn)

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinporapar Jawa Tengah akan meninjau ulang kelayakan dari prosedur standar keselamatan yang dimiliki destinasi wisata, guna mencegah terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan korban jiwa. Kejadian perahu tenggelam di Waduk Kedung Ombo Boyolali dan menewaskan sembilan orang, menjadi pelajaran bagi destinasi wisata air atau wahana permainan lainnya untuk meninjau ulang prosedur standar keselamatan para wisatawan.

Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan tempat wisata di provinsi ini pada akhir pekan nanti, diperkirakan masih akan dikunjungi para wisatawan. Pernyataan itu dikatakannya usai mengikut rapat penanganan COVID-19 di kantor gubernuran, Selasa (19/5) petang.

Menurutnya, Sabtu (22/5) dan Minggu (23/5) besok merupakan puncak dari akhir libur Lebaran dan kebanyakan didominasi wisatawan domestik.

Sinoeng Rachmadi
Sinoeng Rachmadi, Kepala Dinporapar Jateng.

Sinoeng menjelaskan, terkait dengan peninjauan prosedur standar keselamatan yang dimiliki destinasi wisata di Jateng itu pihaknya sudah berkomunikasi dengan para pengelola wisata. Tidak hanya desa wisata yang berbasis waduk atau sejenisnya, tetapi wahana wisata lainnya.

“Pengetatan itu menyangkut tentang penerapan standart operating procedur , termasuk kaitannya adalah operator peralatannya dan kelaikan sarana prasarananya serta sarana penunjang yang mengutamakan keselamatan bagi pengunjung. Jika itu tidak dipenuhi, maka kami secara tegas mengatakan ditutup. Kami di Dinas Pariwisata ke depan, beberapa wahana permainan dan wisata air serta waduk perairan darat lainnya untuk dikurasi atau diverifikasi standarnya,” kata Sinoeng.

Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, pihaknya juga mewanti-wanti kepada destinasi wisata di kabupaten/kota se-Jateng untuk mengontrol jumlah kunjungan wisatawan saat masa perayaan Syawalan. Terutama, untuk menekan dan mencegah terjadinya kerumunan di obyek wisata.

“Larangan mudik sudah dicabut, dan ini ada tradisi Syawalan di Jawa Tengah. Maka kami mohon kepada teman-teman di kabupaten/kota, untuk bisa memantau dan mengontrol agar tidak terjadi kerumunan,” pungkasnya. (Bud)