Mengenal Kelompok Tani Hutan (KTH) Agni Mandiri Desa Sruni Boyolali bersama Setiyo

Setiyo
Setiyo Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Agni Mandiri di Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. (Dok Setiyo)

Boyolali, Idola 92.6 FM – Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali beberapa waktu lalu dinobatkan menjadi kampung mandiri energi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hal itu berkat upaya yang dilakukan oleh Setiyo, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Agni Mandiri di Desa Sruni dan tim. Menurut Setiyo, awalnya pada 2008, ada 12 teman yang berkumpul, dan tercetuslah ide untuk memanfaatkan limbah/kotoran sapi ternak di desanya. Karena di Desa Sruni merupakan sentrak peternak sapi, hampir semua warga mempunyai sapi. “Kebetulan tempat kami sentra peternak sapi, dan kotorannya belum dimanfaatkan,”tutur pria kelahiran Desa Sruni ini kepada radio Idola, pagi (06/02) tadi.

Warga Desa Sruni
Warga Desa Sruni mulai beralih menggunakan biogas dari kotoran ternak sapi. (Dok Setiyo)

Akhirnya muncul ide pembuatan biogas. Setelah tiga tahun, barulah terealisasi. Banyak pihak yang ikut mendukung pembuatan biogas tersebut. Terlebih pasca erupsi gunung Merapi. Kini 80% warga kampung menggunakan biogas karena tiap kepala keluarga pasti punya ternak sapi.

Limbah biogas masih diolah lagi menjadi pupuk organic. Tak hanya itu, Setiyo dan timnya juga membuat sumur resapan, biopori, dan menanam tanaman keras untuk menyerap air.

Lalu apa harapan Setiyo ke depan? Bagaimana perjalanan Setiyo dan warga mewujudkan Kampung/Desa Mandiri Energi hingga meraih beberapa penghargaan, baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Seperti penghargaan Kalpataru tingkat provinsi, penghargaan Proklim 2021 usai sukses Kembangkan Biogas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan juga dinobatkan sebagai kampung mandiri energi.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Agni Mandiri Desa Sruni Boyolali, Setiyo. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya: