TNI-Polri Siap Cegah Aktivitas Pemudik Masuk Jateng

Mudik Lebaran 2021

Semarang, Idola 92,6 FM – Jajaran Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro akan membantu pemprov, dalam upaya mencegah para pemudik asal Jawa Barat maupun Jawa Timur dan DKI Jakarta masuk Jateng saat Lebaran. Jajaran TNI/Polri juga telah menyiapkan sejumlah skenario, dalam rangka menghalau pemudik luar provinsi masuk Jateng.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pada kegiatan kepolisian saat Lebaran atau Operasi Ketupat Candi 2021, akan berbeda pelaksanaannya dengan operasi-operasi sebelumnya. Pernyataan itu dikatakan usai menggelar rapat koordinasi lintas sektor TNI/Polri dan Pemprov Jateng di Mapolda, kemarin.

Kapolda menjelaskan, Operasi Ketupat Candi 2021 tidak hanya cipta kondisi kamtibmas selama masa Lebaran saja tetapi juga untuk pengendalian dan pencegahan penularan COVID-19. Dalam pengendalian dan pencegahan penularan COVID-19, Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan larangan mudik selama masa Lebaran.

“Rakor ini kita gunakan untuk menyamakan persepsi dalam rangka cara tindak menghadapi sebelum, saat dan sesudah kegiatan Lebaran. Oleh karena itu, rakor ini sangat penting sekali dalam rangka pengamanan Lebaran. Yang lebih fokus adalah dalam rangka pengendalian COVID-19, sehingga timbul adanya larangan mudik,” kata kapolda.

Rapat koordinasi lintas sektor
Kiri-kanan. Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Gubernur Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat mengikuti rapat koordinasi lintas sektor di Mapolda, kemarin.

Sementara itu Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menambahkan, jajarannya akan mendukung semua kegiatan yang dilakukan pemprov dan Polda Jateng dalam upaya pengendalian dan pencegahan penularan COVID-19. Sebab, hal itu juga telah menjadi petunjuk dari pemerintah pusat untuk memutus mata rantai penularan virus Korona.

Menurut pangdam, personel TNI yang ada di wilayah Jateng akan membantu pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk mencegah adanya aktivitas mudik dari luar provinsi.

“Kami juga mendukung penyekatan yang dilakukan Polda Jateng. Terdapat 11 titik, dan sudah BKO-kan kurang lebih 72 orang. Di pos pengamanan kita BKO-kan 44 orang, dan untuk pos rapid ada 24 orang serta mako 34 orang. Total yang sudah kita BKO-kan tambahan selain yang sudah berlangsung adalah kurang lebih 218 orang,” ucap pangdam.

Lebih lanjut pangdam menjelaskan, apabila Polda Jateng membutuhkan bantuan bisa segera dikirimkan personel. Sebab, di setiap korem disiagakan satu kompi dan setiap kodim sebanyak satu peleton. (Bud)