Pemudik Dari Jakarta Sampai Banyumas Langsung Dikarantina

Karantina pemudik di GOR Satria Banyumas
Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan pemudik yang sedang dikarantina di GOR Satria Banyumas karena nekat pulang kampung, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemkab Banyumas memberlakukan karantina selama lima hari di GOR Satria, bagi pemudik yang nekat mudik pulang ke kampung halaman. Bahkan, salah satu pemudik terpaksa menjalani masa karantina karena dilaporkan istrinya sebelum tiba di rumah.

Adalah Wagiman, dirinya harus menjalani karantina selama lima hari di GOR Satria karena dilaporkan istrinya sendiri. Dirinya mengaku belum sempat tiba di rumah, dan langsung dijemput untuk dikarantina.

Menurut Wagiman, istrinya melapor ke ketua RT setempat jika dirinya akan pulang dari Jakarta sebelum Lebaran.

Wagiman mengaku jengkel, karena istrinya ternyata melapor ke perangkat RT untuk melaporkan dirinya yang mudik ke kampung halaman.

“Iya istri yang lapor ke pak RT, bahwa suami saya datang. Saya belum ketemu anak istri, wong datang jam 03.00 langsung dikarantina di sini. Saya dikarantina katanya melarang peraturan, ya enggak papalah. Saudara-saudara yang masih ada di perantauan, saya minta tolong jangan mudik dulu kalau pengen sehat dan selamat,” kata Wagiman saat ditemui di GOR Satria, kemarin.

Pemudik lainnya yang juga menjalani isolasi di GOR Satria, Rasikun mengaku pasrah harus dikarantina selama lima hari. Dirinya menyadari kekeliruan, dan sudah menjadi peraturan bersama.

Menurutnya, pemerintah sudah melarang mudik tetapi dirinya tetap pulang karena alasan rindu keluarga.

“Saya pulang sampai sini jam 06.00 pagi, peraturan dari desa pulang itu harus dikarantina. Saya pulang ada perangkat datang. Karena sudah peraturan ya harus bagaimana lagi, saya ya tidak keberatan. Kepada teman-teman yang lain jangan pulang dulu, kalau pulang juga percuma (dikarantina) di sini,” ujar Rasikun.

Sementara, Pemprov Jateng memprediksi jika menjelang Lebaran ini semakin banyak pemudik nekat pulang kampung. Dari aplikasi Jogo Tonggo saja, tercatat ada 10 ribu pemudik melapor dan disebut tidak ada 10 persen dari data sebenarnya. Dinas Perhubungan Jateng mengasumsikan, sudah ada 632 ribu pemudik masuk ke Jateng. (Bud)