Bagaimana Mengantisipasi Lonjakan Pandemi Covid-19 Jelang Lebaran?

Mikir, pemerintah kerjanya gak jelas ngatasin pandemi
(Ilustrasi: istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Pandemi Covid-19 seolah telah memberikan alarm peringatan. Hal itu ditandai dengan peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Te ngah, dan Sumatera Barat. Apalagi, hal itu beriringan dengan mobilisasi warga yang terus meningkat menjelang Lebaran tahun ini. Meskipun, pemerintah telah meniadakan program mudik lebaran dan di lapangan melakukan penyekatan bagi warga yang nekat mudik.

Kekhawatiran yang diibaratkan alarm peringatan bagi Indonesia ini sesungguhnya bukan sesuatu yang berlebihan. Mengingat—belajar dari tsunami kasus Covid-19 di India, lonjakan kasus yang terjadi salah satunya juga dipicu faktor longgarnya warga pada protokol kesehatan dalam ritual keagamaan.

Sehingga, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mewanti-wanti potensi lonjakan Covid-19 di Indonesia akan senasib dengan India. Menurut Budi, ada dua faktor yang menyebabkan India kini mengalami lonjakan tajam penambahan kasus harian Covid-19. Pertama, India tengah mengalami tren penyebaran mutasi baru Covid-19. Kedua, pelonggaran protokol kesehatan yang dilakukan negara tersebut sejak September 2020 lalu.

Lantas, ibarat alarm—kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tanda-tanda peringatan, maka dalam mengantisipasi lonjakan kasus jelang momen Lebaran—yang merupakan peringatan hari besar mayoritas penduduk Indonesia, upaya apa yang mesti dipastikan dan tak boleh diabaikan? Sudah cukupkah, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah mulai dari peniadaan mudik dan penyekatan-penyekatan akses transportasi?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Dr Windhu Purnomo, dan Ahli Epidemiologi UI, dr Pandu Riono. (her/yes/ao)

Dengarkan podcast diskusinya: