Wahyudi Nurcahaya, Petani Milenial asal Malang

Wahyudi Nurcahaya
Wahyudi Nurcahaya (jaket putih bertopi) sedang menerima kunjungan dari Kementerian Pertanian RI. (photo dok Wahyudi)

Semarang, Idola 92.6 FM – Di tengah banyaknya anak muda yang mulai meninggalkan dunia pertanian, sosok satu ini justru antimainstream. Ia memilih menggeluti dunia pertanian di tempat kelahirannya di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Jawa Timur.

Anak muda ini adalah Wahyudi Nurcahaya. Ia menggeluti usaha di bidang pertanian karena terpanggil untuk mengembangkan bibit pertanian.

Hasilnya tak main-main. Ribuan bibit tanaman jenis buah mulai jeruk Siem Madu Hantang, trigas, batu 55, RGL, sampai durian hingga pepaya berhasil dibudidayakan. Bahkan, dibudidayakan dengan sistem Jeruk Tanpa Musim (Jertanmus) di kebun percobaan miliknya yang berada di empat desa seluas sekitar 30 hektare milik pribadi dan sekitar 15 Hektare milik Petani binaanya.

Jeruk hasil kebun Wahyudi
Jeruk hasil kebun Wahyudi. Saat ini, harga jeruk dibandrol Rp13 ribu/kilogram dari lahan perkebunan. (photo dok Wahyudi)

Wahyu—panggilan akrab Wahyudi Nurcahya juga berhasil menjadikan bibit varietas Jeruk Siam Hantang menjadi salah satu Jeruk unggulan Tanah Air sejak 2010 lalu.

Selengkapnya mengenai kiprahnya di bidang pertanian di Kabupaten Malang, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Wahyudi Nurcahaya, petani muda asal Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Jawa Timur. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya: