4 Kerja Sama Strategis Percepat Transisi Energi Bersih Diteken PLN

Kerja sama strategis transisi energi
PLN melakukan empat penandatanganan kerja sama strategis transisi energi.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam rangka percepatan transisi energi bersih di Tanah Air, PLN berkomitmen nyata di forum Energy Transition Working Group (ETWG)-1. Setidaknya ada empat kerja sama strategis dengan berbagai pihak disepakati, sebagai wujud nyata percepatan transisi energi bersih di Tanah Air.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan diperlukan kerja sama berbagai pihak, untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia guna mencapai target Net Zero Emission_pada 2060. Pernyataan itu dikatakannya saat melihat penandatanganan kerja sama strategis, kemarin.

Arifin menjelaskan, dampak dari perubahan iklim tidak hanya berdampak pada iklim tetapi juga terhadap ekonomi. Sehingga, pengurangan emisi untuk iklim yang lebih baik menjadi langkah penting diusung bersama.

“Tantangan ke depan adalah teknologi dan pendanaan. Apa yang bisa kita lakukan untuk bersinergi secara nasional, harus terus dikembangkan. Kerja sama dengan dunia internasional juga terus kita perluas agar kita bisa menjadi leader dalam proses ini,” kata Arifin.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, melalui kesepakatan kerja sama strategis untuk mengurangi emisi global sebagai simbol bahwa pengembangan EBT saat ini menjadi fokus utama jajarannya. Dalam mengembangkan EBT dan menjalankan agenda transisi energi, PLN membuka peluang kerja sama dengan semua pihak.

Menurutnya, kerja sama itu sebagai wujud bahwa PLN terbuka untuk partnership. PLN juga mengedepankan fairness dalam kerja sama tersebut.

“Ke depan, pengembangan EBT dan upaya pengurangan emisi menjadi fokus semua pihak dalam mengurangi emisi global. Kerja sama ini sebagai komitmen nyata dari hasil pertemuan ETWG pertama ini,” ujar Darmawan.

Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, empat kesepakatan kerja sama strategis tersebut yang pertama adalah MoU Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Kedua, PLN melakukan Power Purchase Agreement (PPA) untuk proyek pengembangan PLTS di Bali bersama Medco Power dan pengembangan PLTM Kukusan-2 5,4 MW di Lampung dengan Arkora Energi Baru. PLN juga melakukan Financial Close PLTM Sukarame dengan kapasitas 7 MW di Lampung bersama Lampung Hydroenergy.

“Kerja sama strategis ketiga sektor Renewable Energy Certificate dari PLN, untuk enam perusahaan sebesar lebih dari 500 MWh per tahun dari pembangkit EBT milik PLN. Dan keempat PLN melakukan MoU dengan Yayasan World Wide Fund (WWF), tentang asistensi teknis dalam meningkatkan kualitas standar lingkungan sosial dan proyek infrastruktur Energi Baru Terbarukan di Indonesia,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnya58 Desa di Demak Mampu Ajak Seluruh Warga Jadi Peserta JKN
Artikel selanjutnyaMadu Borobudur Mulai Mendunia Sejak Pandemi