Koalisi Partai Politik, Akankah Bersatu untuk Menjadi Solusi atas Problem Bangsa?

Koalisi Indonesia Bersatu
Koalisi Indonesia Bersatu. (ilustrasi/republika.co.id)

Semarang, Idola 92.6 FM – Dua tahun jelang Pemilu 2024, tiga partai telah mendeklarasikan diri untuk bergabung membentuk ‘poros koalisi’ menuju Pemilu. Ketiga partai tersebut yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi disepakati oleh masing-masing ketua umum dari tiga partai tersebut pada Kamis 12 Mei lalu. Koalisi tiga partai tersebut dinamai Koalisi Indonesia Bersatu.

Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu digadang-gadang akan bertahan hingga penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2024. Tak berhenti di situ, koalisi tersebut akan mencoba menjajaki partai lain agar bisa ikut bergabung.

Akan tetapi, pentingkah itu semua? Setidaknya bagi kita masyarakat yang memiliki hak pilih, relevankan koalisi yang semacam itu? Akankah koalisi-koalisi parpol sengaja bersatu demi mencari solusi atas problem bangsa? Atau mereka hanya ‘merapatkan barisan’ untuk kepentingan political marketing demi mengeruk suara sebanyak-banyaknya? Masih mungkinkah kita menantikan munculnya koalisi partai yang bergiat demi political empowerment (pemberdayaan)– bukan hanya sebatas political marketing (pemasaran)?

Realistiskah tuntutan kita, kalau mengharapkan munculnya koalisi partai yang tak sekadar membangun pencitraan dan menyihir emosi pemilih dengan janji-janji politik yang menggiurkan?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, di antaranya: Ujang Komarudin (Akademisi/ Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia), Pipin Sopian (Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS)), dan Arya Fernandes  (Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS)). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: