Menakar Keuntungan-Kerugian Belajar Secara Daring dan Luring

E-Learning
ilustrasi/istimewa
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan agenda dan jadwal pendidikan. Mulai dari Ujian Nasional yang ditiadakan, konsep “belajar dari rumah” digaungkan, yang pada akhirnya memaksa para pelaku pendidikan untuk menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring).

Pembelajaran daring yang semua memunculkan aneka hambatan dan halangan, kini dirasa memiliki banyak keunggulan. Oleh karena itu, pembelajaran daring diharapkan tidak sekedar menjadi pengganti dari pembelajaran konvensional (tatap muka)/ tetapi juga diharapkan bisa berjalan beriringan, berkelanjutan, dengan pembelajaran konvensional.

Nah, apa sajakah keuntungan dan kerugian dari belajar secara daring maupun luring? Apa saja catatan perbaikan yang perlu dilakukan, agar belajar secara daring juga bisa dinikmati secara inklusif oleh anak-anak di seluruh Indonesia? Apakah pada saat sekarang seluruh langit di Indonesia, sudah tercover oleh jaringan internet?

Mendiskusikan persoalan ini, radio Idola Semarang mewawancara Ekonom Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Firmansyah, Ph.D. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaTransaksi Keuangan Mengalami Pergeseran dari Uang Kartal ke Digital, Bagaimana dengan Jawa Tengah?
Artikel selanjutnyaSudahkah Anak-anak Kita Dipersiapkan dan Dibekali Skill yang Dibutuhkan Hari Ini dan Masa Depan Sesuai World Economic Forum?