Mengenal Sa’adah, Pendamping Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak dari Cirebon

Saadah
Sa’adah Pendamping Korban Kekerasan/Manajer Program Women Crisis Center (WCC) Mawar Balqis Cirebon Jawa Barat. (Photo dok Adah)

Cirebon, Idola 92.6 FM – Melihat aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang hampir tiap hari terjadi, Sa’adah tergerak menjadi pendamping korban kekerasan. Ia saat ini menjadi Manajer Program Women Crisis Center (WCC) Mawar Balqis Cirebon Jawa Barat.

Sejak 2007, ia mulai bersentuhan dengan isu kekerasan seksual dan trafficking. Pandangannya tentang orang baik-baik saja, seketika berubah karena melihat korban. “Ternyata ada orang seperti itu,” tutur Sa’adah kepada radio Idola Semarang, pagi (30/05 tadi). Bahkan kejadian yang menimpa korban, sampai terbawa ke rumah.

Kegiatan Saadah
Sa’adah dengan pelatihan paralegal untuk komunitas. Ada komunitas dampingan di 9 desa dan 2 pesantren. (Photo dok Adah)

Waktu terus berlalu. Pada 2010, Adah panggilan akrab Sa’adah mulai aktif berkegiatan di WCC Mawar Balqis Cirebon. Ia pun terjun langsung menangani kasus kekerasan seksual. Sa’adah yang juga seorang guru, terus melangkah untuk mendampingi korban karena jumlah kasus kekerasan terus meningkat.

Kegiatan Saadah
Sa’adah dengan ToT untuk Layanan Terpadu yang Responsive Gender. (Photo dok Adah)

Sa’adah lahir di Arjawinangun, Cirebon, 23 April 1978. Pendidikan: Akademi Bahasa Asing Yogyakarta (lulus tahun 2000). Saat ini berprofesi sebagai: Manajer Program WCC Mawar Balqis, Guru SMP Mubtadiat Arjawinangun, dan Guru Madrasah Aliyah Nusantara Arjawinangun.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Sa’adah, pendamping korban kekerasan/Manajer Program WCC Mawar Balqis Cirebon Jawa Barat. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Artikel sebelumnyaBagaimana Negara Mengantisipasi “Triple Horor” yang Dikhawatirkan Menkeu Sri Mulyani?
Artikel selanjutnyaTergiur Klik, Terjebak Perbudakan ABK