Nilai Tukar Petani di Jateng Masih Aman

Menggiling padi di sawah
Sejumlah petani sedang menggiling padi di sawah.

Semarang, Idola 92,6 FM – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat, selama Oktober 2022 nilai tukar petani bisa dikatakan aman dan ada keuntungan. Terutama, untuk komoditas beras kering panen maupun beras kering giling.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan perkembangan harga produsen gabah masih di atas harga patokan pemerintah. Pernyataan itu dikatakan melalui siaran pers secara virtual, kemarin.

Adhi menjelaskan, untuk harga gabah kering panen maupun kering giling rata-rata di tingkat petani mengalami kenaikan. Untuk harga gabah kering panen nilainya mencapai Rp5.096 per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp4.863,89 per kilogram pada September 2022.

Menurut Adhi, artinya dibandingkan harga patokan pemerintah sebesar Rp4.200 per kilogram itu nilai di tingkat petani berada di atasnya. Sehingga, petani masih bisa menikmati keuntungan.

“Kelihatan harga gabah kering giling maupun kering panen terjadi kenaikan secara bulanan maupun tahunan. Kelihatan untuk harga gabah kering giling secara tahunan naik 16,19 persen, dan gabah kering panen naik 11,87 persen,” kata Adhi.

Lebih lanjut Adhi menjelaskan, untuk harga gabah di tingkat penggilingan juga mengalami kenaikan sama dengan di tingkat penggilingan. Bahkan, harganya di atas harga patokan pemerintah.

“Pemerintah akan turun tangan mengamankan kesejahteraan petani maka akan membeli beras petani untuk kondisi tertentu. Harapan agar petani tidak mengalami kerugian yang terlalu besar,” pungkasnya. (Bud)