PLTSa Jadi Solusi Pengurangan Sampah

Sujarwanto
Sujarwanto Dwiatmoko, Kepala Dinas ESDM Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas ESDM Jawa Tengah tengah fokus menggarap PLTSa di Kota Semarang dan di Surakarta, sebagai salah satu sumber energi listrik baru terbarukan. Namun, bukan kapasitas listrik yang dihasilkan diperbesar tetapi lebih kepada upaya pengurangan limbah sampah.

Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan proyek PLTSa bukan semata untuk mengejar ketercukupan energi saja, tetapi yang utama adalah mengurangi dan menghilangkan persoalan tentang sampah. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, belum lama ini.

Sujarwanto memberi contoh Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) di Kabupaten Cilacap yang terus didorong untuk berproduksi. Saat ini, RDF Cilacap mampu mengolah sampah 120 ton sampah per hari dan mampu menggantikan penggunaan batu baru di pabrik Semen Bangun Indonesia.

Menurut Sujarwanto, yang saat ini sedang dikembangkan adalah PLTSa Jatibarang di Kota Semarang dan PLTSa Putri Cempo di Surakarta.

“Kalau PLTSa ini kan masih menjadi bagian yang terus kita coba, karena ini tidak berbicara mau produksi gede-gedean listriknya tapi gede-gedean menghilangkan sampahnya. Untuk PLTSa yang ada di Semarang 0,8 MW itu memang harus terus diuji terus. Rupanya untuk mencapai peak production 0,8 MW juga harus diupayakan. Untuk yang Putri Cempo, Insya Allah tahun ini akan on stream. Semula kan targetnya April, tapi karena kemarin terhambat di COVID-19 dan macam-macam sehingga banyak mesin yang perlu di set up. Tapi kita targetkan akhir tahun ini sudah running. Sudah full transaksi jual beli dengan PLN,” kata Sujarwanto.

Sementara itu Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, pihaknya siap menyerap listrik sebesar 5MW yang dihasilkan PLTSa Putri Cempo Surakarta pada akhir 2022 mendatang. Hal itu sesuai komitmen PLN, dalam mendukung perhelatan G20 di Indonesia dalam waktu dekat.

Menurutnya, PLN juga terus meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target net zero emission pada 2060 mendatang.

“Sebagai pembeli, PLN siap menyerap listrik untuk disalurkan ke masyarakat luas. Kami dari sisi PLN all out dalam mendukung sisi teknis, dan kebutuhan-kebutuhan pembangunan PLTSa,” ucap Darmawan. (Bud)