Ringankan Beban Warga Karena Dampak Kenaikan BBM, Polda Jateng Bagikan Puluhan Ribu Paket Sembako

Brigjen Pol Abiyoso Seno Adji
Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Adji menyerahkan paket sembako kepada pedagang Pasar Peterongan Semarang, Jumat (9/9).

Semarang, Idola 92,6 FM – Polda Jawa Tengah membagikan puluhan ribu paket sembako kepada masyarakat secara serentak di 35 kabupaten/kota, Jumat (9/9). Pembagian puluhan ribu paket sembako itu, guna meringankan beban masyarakat yang terdampak karena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Adji mengatakan menyikapi kenaikan harga BBM pada awal September 2022 kemarin, jajarannya langsung bergerak membagikan paket sembako kepada masyarakat yang terdampak. Terutama kepada kelompok ojek online, pedagang pasar maupun kelompok masyarakat kurang mampu lainnya. Hal itu dikatakan saat membagikan sembako di Pasar Peterongan Semarang.

Wakapolda menjelaskan, se-Jateng setidaknya ada 25 ribuan paket sembako yang disiapkan jajaran kepolisian dan dibagikan di sejumlah titik keramaian masyarakat. Pembagian paket sembako, diserahkan kepada masing-masing polres untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak.

Menurut wakapolda, pembagian paket sembako diharapkan bisa berlanjut jika memang masyarakat masih membutuhkan bantuan dari aparat kepolisian untuk meringankan beban.

“Ini merupakan prakarsa dari kapolda Jawa Tengah di mana kita sama-sama ketahui bahwa saat pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan kenaikan BBM. Dengan adanya kenaikan BBM ini tentu juga tidak kita pungkiri, bahwa masyarakat cukup merasakan dampaknya. Sehingga, pada hari ini kami menyelenggarakan bhakti sosial yang diberikan kepada masyarakat kita,” kata wakapolda.

Lebih lanjut wakapolda menjelaskan, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik menyikapi keadaan sekarang ini. Terlebih lagi, saat ini pandemi juga belum berakhir dan masyarakat tetap harus patuh pada protokol kesehatan.

“Saya harapkan masyarakat Semarang tetap menjaga iklim kondusif di wilayahnya masing-masing. Jadi, bapak-bapak dan ibu-ibu atau mas-mas ojol yang keluar malam tidak merasa takut atau was-was,” pungkasnya. (Bud)