Warga Wadas Terima Ganti Untung Hingga Rp8 Miliar

Warga Desa Wadas menandatangani berkas
Salah satu warga Desa Wadas menandatangani berkas peralihan hak atas tanahnya untuk tambang andesit.

Semarang, Idola 92,6 FM – Warga di Desa Wadas di Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo yang terdampak tambang andesit, menerima uang ganti untung sebagai kompensasi lahannya terdampak. Ganti untung yang diterima warga Desa Wadas bervariasi, hingga mencapai Rp8 miliar.

Kepala BPN Purworejo Andri Kristanto mengatakan pembayaran ganti untung dilakukan terhadap 296 bidang tanah, milik 233 warga Desa Wadas di Kecamatan Bener. Penyerahan ganti untung dilakukan di Balai Desa Cacaban Kidul, kemarin.

Menurutnya, total nilai ganti untung yang disiapkan kurang lebih Rp335 miliar.

Andri meminta warga terdampak yang menerima ganti untung, agar bisa memanfaatkan uang tersebut dengan sebaik-baiknya. Terutama, dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga.

“Kami mohon memang uang yang nanti diterima, itu bisa dipergunakan semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya. Jangan boros. Kalau itu untuk modal usaha, monggo dipersilakan atau mau mencari tanah pengganti juga dipersilakan tapi jangan dihambur-hamburkan. Jadi kami berharap, bijak dalam menggunakan uang,” kata Andri.

Sementara itu salah satu warga Desa Cacaban Kidul yang memiliki lahan di Desa Wadas, Miswan menerima uang ganti untung lebih dari Rp8 miliar. Dirinya memiliki tanah seluas lebih dari lima ribu meter persegi, dan dipergunakan untuk menanam durian dan karet serta mahoni.

Miswan melalui anaknya, Kutsiyah mengaku uang yang diterima akan digunakan untuk membeli lahan sawit atau kebun karet dan sisanya dipakai sebagai biaya ibadah haji.

“Luas lahan yang terkena sekitar lima ribuan, tapi yang banyak itu karena tanaman di atasnya. Ada karet, sono keling, durian, kopi, cengkeh, aren dan mahoni,” ucapnya.

Warga lainnya, Sugiyarto mendapat uang ganti untung sebesar Rp7 miliar. Sama dengan lahan milik Miswan, di atas lahan seluas 3.449 meter persegi itu ditanam sejumlah tanaman produktif.

Dirinya bersyukur, lahan miliknya dibeli pemerintah karena terkena tambang andesit. Apabila tidak dibeli pemerintah, maka harga jualnya tidak banyak.

“Ya ini rezeki kalau kayak gini. Seneng banget. Rencana saya mau beli tanah di Kalimantan, dan sisanya mau beli mobil sama disedekahkan,” ujar Sugiarto. (Bud)

Artikel sebelumnyaKawasan Kedungsepur Ditetapkan sebagai Pusat Ekonomi Skala Internasional, Bagaimana Mengoptimalkan Dampaknya?
Artikel selanjutnyaPemprov Bagi Ribuan Sembako ke Buruh Jelang Mayday